PORTAL NGANJUK – Tigor Otodan seorang indigo asal Kota Kediri kembali mengungkapkan penerawangannya mengenai awal tahun 2022.
Dirinya menyebutkan dalam penerawangannya Tigor melihat sesuatu yang cukup mengerikan akan terjadi, yaitu bencana tanah longsor.
Indigo tersebut mengungkapkan pada pandangannya bencana tanah longsor tersebut akan terjadi di 15 titik lokasi daerah, salah satunya adalah daerah Nganjuk, Jawa Timur.
Baca Juga: Cara Dapatkan NFT Mobox Gratis di Binance! Cepat Sebelum Periode Berakhir!
“Sebenarnya di pandangan saya ada 30, namun separuh saja yang saya tulis dari pandangan saya!,” tulisnya. Sebagaimana dilansir PORTALNGANJUK dari akun Instagram pribadinya @tigorotadan08reall.
15 daerah yang ia lihat dalam penerawangannya antara lain Sukabumi, Malang, Cilegon, Bogor, Cianjur, Purbalingga, Semarang, Lampung, Pacitan, Malang, Sumatera, Bali, Bondowoso, Ponorogo, dan Nganjuk.
Melalui kanal akun Instagram pribadinya, dirinya juga menyebutkan melihat banyak korban jiwa yang melayang dari terjadinya insiden tanah longsor tersebut.
Sang indogo Tigor Otadan menuliskan ramalan sebagai berikut pada unggahan Instagramnya:
“Lebih dari 100 jiwa terpendam dalam insiden itu
longsor dahsyat
-+ Pukul 14.00 WIB
-+ Pukul 01.00 WIB
-+ Pukul 16.00 WIB
Diantaranya
Beberapa rumah & kendaraan hancur
Puluhan hewan ternak tertimbun
L, S, B, JT, M”
Beberapa pengikut kanal Instagramnya juga menafsirkan bahwa kode huruf pada akhir unggahan tersebut adalah inisial dari lokasi kejadian tanah longsor tersebut.
Tidak lupa ia memperingatkan agar masyarakat di daerah yang dimaksud senantiasa berhati-hati dengan gejala-gejala alam yang terjadi.
Serta bencana alam tanah longsor juga dapat dicegah dengan melakukan reboisasi sebelum bencana terjadi.
“Tetap waspada, dan jangan menumbang pohon secara ngawur setidaknya ada penguat untuk Tanah,” sambungnya.
Usai mengungkapkan terawangan mirisnya di masa transisi tahun 2021 hingga awal tahun 2022 mendatang, Tigor Otadan berharap bahwa apa yang ia ramalkan tersebut tidak akan pernah terjadi, melainkan biarlah hanya menjadi sebuah pandangannya belaka.
“Semoga hanya pandangan yang tidak akan pernah terjadi! Adapun setidaknya dampak bisa diminimalisir jika ada pengingat untuk ‘WASPADA’,” pungkas sang indigo.***