PORTAL NGANJUK - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Jumat, 11 Maret 2022 mengatakan waktunya telah tibauntuk mereformasi PBB.
Ini bukan pertama kalinya presiden Turki Erdogan mengkritikPBB. Dia menyatakan perlunya reformasi hampir setiap tahunketika dia berbicara di Sidang Umum PBB.
Erdogan, berbicara di parlemen Angola pada kunjungan kenegara itu pada Oktober 2021, mengatakan bahwa nasib umatmanusia tidak boleh dibiarkan pada belas kasihan dari"segelintir negara" yang memenangkan Perang Dunia II.
“Sistem dimana nasib 193 negara anggota PBB ditentukan olehlima negara tidak adil,” katanya. "Sistemnya perlu direformasilagi." Dilansir dari laman TASS.
Baca Juga: Filsafat Jawa ‘Manunggaling Kawula Gusti’, Arti dan Penjelasan Maknanya
"Ketika kami mengatakan bahwa dunia ini lebih dari lima negara, kami berusaha melindungi hak dan kepentingan bersamaseluruh umat manusia," lanjut Erdogan.
"Kami tidak melakukannya demi kepentingan negara kami sendiri."
Berbicara tentang ketidaksetaraan yang bertahan dalam sistemglobal, dia mengatakan bahwa "dunia lebih dari lima", mengacupada lima negara yang menjadi anggota tetap Dewan KeamananPBB, yang memperoleh status sebagai pemenang dalam perang.
Baca Juga: Mie Setan ala Gacoan oleh Devina Hermawan, Sangat Praktis dan Ekonomis, Berikut Resepnya!
Dikutip PORTAL NGANJUK dari laman TASS KritikanErdogan juga dikomentari oleh Menteri Luar Negeri RusiaSergey Lavrov
"Kefasihan Presiden Erdogan terkenal, dan dia berbicara denganbebas tentang berbagai topik. Saya setuju dengan dia bahwalima anggota tetap Dewan Keamanan PBB tidak memiliki hakuntuk mendikte nasib dunia, dan mereka tidak bercita-cita untukmelakukannya."
“Ini bercita-cita untuk memiliki kekuatan yang diabadikandalam Piagam PBB,” lanjut Lavrov.
Baca Juga: Menu Takjil di Bulan Puasa, Resep Oreo Jelly Salad Cheese Super Nikmat
"Piagam tersebut mencerminkan kehendak kolektif semuaanggota komunitas dunia, dan lima anggota memikul tanggungjawab khusus untuk keadaan di dunia, terutama untuk mencegahkonflik global."***