Pasukan Nuklir Rusia dalam Siaga Tinggi, Akankah Vladimir Putin Menekan Tombol Nuklir? Ini Kata Pakar

14 Maret 2022, 08:45 WIB
Pasukan Nuklir Rusia dalam Siaga Tinggi, Akankah Vladimir Putin Menekan Tombol Nuklir? Ini Kata Pakar /Reuters

PORTAL NGANJUK – Banyak prevalensi pendapat yang mengatakan bahwa Vladimir Putin telah kehilangan akal sehatnya sejak invasi yang dilakukan pada Kamis, 24 Februari 2022.

Vladimir Putin telah menempatkan pasukan nuklir daslam siaga tinggi, tentu hal ini akan menimbulkan kekhawatiran terkait seberapa jauh ia akan melangkah.

Akan tetapi, para pakar senjata nuklir terus melihat bahwa Vladimir Putin sebagai orang rasional yang belum mau mengambil konsekuensi parah yang akan terjadi di Ukraina akibat dari penggunaan senjata Nuklir.

Pemimpin Rusia tersebut semakin terisolasi ketika serangan yang dilancarkan kepada Ukraina mendekati minggu ketiga.

Baca Juga: 5 Arti Mimpi Tentang Pacar Menurut Primbon Jawa, Ada Yang Harus Lebih Waspada

Dilansir dari situs Newsweek pada Minggu, 13 Maret 2022, sepuluh pakar senjata nuklir Newsweek berbicara tentang pertimbangan bahwa tidak mungkin Rusia akan menekan tombol nuklir.

Pertimbangan ini didasarkan karena Rusia dapat mencapai tujuannya di Ukraina tanpa menembakan senjata nuklir.

Selain itu, tindakan ekstrem seperti itu dapat merusak citra presiden untuk mempertahankan kekuasaannya, jika muncul penentang yang akan menggunakan perang untuk melawannya.

“Saya tidak berpikir bahwa kepemimpinan Rusia dan Putin adalah aktor yang tidak rasional,” kata direktur kebijakan senior Pusat Pengendalian Senjata dan Non-Proliferasi, John Erath.

Baca Juga: Berikut Ini Adalah Arti Mimpi Meninggal Dunia Menurut Agama Islam dan Budaya Barat Simak Penjelasannya

Ia menilai bahwa penggunaan senjata nuklir akan mengarah pada kemungkinan respons yang nantinya akan menjadi bencana bagi kita semua.

Mantan Penasihat Keamanan Amerika Serikat, Condoleezza Rice mengatakan kepada Fox News baru-baru ini bahwa Putin tampak ‘berbeda’ dan ‘tidak menentu’, dia membandingkannya dengan Putin yang dulu pria yang ‘menghitung dan dingin’.

Robert Gates seorang Mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat juga turut memberi komentar dalam sebuah wawancara, ia mencirikan Putin sebagai pria yang ‘melampaui batas’.

Beragam spekulasi terkait Putin telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi konflik di Ukraina nantinya akan menjadi nuklir.

Namun hal itu akan membutuhkan biaya yang signifikan sehingga para ahli menilai bahwa kemungkinan penggunaan nuklir tidak akan terjadi.

Meskipun Ukraina tidak menjadi bagian dari NATO, penyebaran senjata nuklir setelah 77 tahun akan menjadi bencana yang bakal memaksa negara Barat untuk merespons.

Baca Juga: Arti Mimpi Bersetubuh dengan Wanita Cantik, Waspadalah Bisa Jadi Kamu Akan Mendapatkan Sial

Baik itu akan berupa sanksi ekonomi yang lebih signifikan atau bahkan pembalasan militer, hal itu belum dapat diprediksi.

Tetapi Putin telah merasakan tekanan atas invasi Ukraina, dan dia berisiko kehilangan kekuasaanya jika gelombang politik berbalik melawannya.

Di sisi lain, Putin juga berpotensi untuk mempererat hubungannya dengan China, satu-satunya kekuatan dunia terkemuka yang tidak mengutuk serangannya ke Ukraina.

Lebih lanjut, jika kehendaknya adalah menghancurkan Ukraina hingga orang-orang tidak dapat menghentikannya, para ahli tetap tidak percaya bahwa Putin perlu menggunakan senjata nuklir untuk merusak tatanan dunia.**

Editor: Christian Rangga Bagaskara

Tags

Terkini

Terpopuler