Serangan Israel Meningkat, RS Indonesia Menjadi Satu-satunya Harapan Terakhir Warga Palestina di Gaza Utara

4 November 2023, 17:25 WIB
Serangan Israel Meningkat, RS Indonesia Menjadi Satu-satunya Harapan Terakhir Warga Palestina di Gaza Utara /ANTARA/MER-C/

PORTAL NGANJUK – Kabar yang cukup menyedihkan datang dari palestina, kini Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza menjadi harapan satu-satunya warga Palestina di Gaza utara di tengah meningkatnya serangan Israel ke daerah tersebut, yang telah dibombardir sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.

Bahkan salah seorang Relawan organisasi kemanusiaan MER-C, bernama Fikri Rofiul Haq, ia mengatakan banyak korban jiwa dan korban luka-luka yang dilarikan ke RS Indonesia.

Hal tersebut karena rumah sakit tersebut merupakan satu-satunya rumah sakit dengan fasilitas yang cukup memadai di Gaza utara.

"RS Indonesia merupakan rumah sakit terbesar di Gaza utara, sehingga banyak korban luka-luka maupun meninggal dilarikan ke sini," kata Fikri pada Sabtu 4 November 2023.

Krisis Energi

Selain itu RS Indonesia di Jalur Gaza saat ini juga sedang mengalami krisis energi akibat tidak adanya aliran listrik.

RS Indoensia itu kini hanya mengandalkan dua generator untuk menjalankan kegiatannya.

Sayangnya, satu dari dua generator tersebut rusak, sedangkan satu generator yang masih berfungsi terkendala pasokan bahan bakar yang terbatas.

Terbatasnya pasokan bahan bakar itu adalah imbas dari blokade Israel yang membuat bahan bakar tidak dapat masuk ke Jalur Gaza.

"RS Indonesia sebenarnya mempunyai panel surya, tetapi itu hanya bisa menyala siang hari dan kekuatan listriknya tidak bisa menghidupkan semua (peralatan rumah sakit), sehingga satu generator itu selalu menyala 24 jam," ujar Fikri.

Dia bahkan juga menyatakan saat ini ada lebih dari 2.000 orang yang mengungsi di RS Indonesia.

Setidaknya 1.300 lebih korban jiwa, 60-80 persen di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, telah dibawa ke RS itu dan lebih dari 4.000 korban luka-luka saat ini dirawat di sana.

Fikri juga mengungkapkan jumlah korban luka-luka yang sangat banyak membuat mereka harus dirawat di lorong-lorong rumah sakit.

Pengepungan Jalur Gaza yang dilakukan oleh Israel juga telah membuat pasokan kebutuhan pokok seperti makanan, air, dan obat-obatan semakin menipis.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan konflik Palestina-Israel telah menewaskan lebih dari 10.800 orang, termasuk 9.227 warga Palestina. ***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Tags

Terkini

Terpopuler