Ada yang Mengalami Gangguan Mental, Lebih dari 2.800 Tentara Israel Menerima Perawatan Rehabilitasi

21 Desember 2023, 18:57 WIB
Ada yang Mengalami Gangguan Mental, Lebih dari 2.800 Tentara Israel Menerima Perawatan Rehabilitasi /

Portalnganjuk.com Lebih dari 2.800 tentara Israel sedang menerima perawatan rehabilitasi di departemen rehabilitasi Kementerian Pertahanan Israel sejak perseteruan pecah pada 7 Oktober 2023.

Sekitar 91 persen tentara yang sedang direhabilitasi itu mengalami luka ringan, 6 persen luka sedang, dan 3 persen luka parah.

Hal tersebut dikabarkan lewat surat kabar Haaretz, mengutip data yang diberikan oleh kepala departemen rehabilitasi Limor Luria dalam sidang bersama Komisi Kesehatan Perang.

Kepala departemen rehabilitasi Limor Luria juga mengatakan bahwa sebagian besar tentara yang terluka mengalami cedera pada bagian tubuh, seperti kaki, tangan, dan kepala.

Lebih lanjut lagi, sekitar 18 persen tentara menderita gangguan kesehatan mental dan gangguan stres pascatrauma (PTSD), dan 48 persen tentara mengalami cedera pada bagian tubuh.

Bersumber dari data militer Israel, menunjukkan bahwa 463 tentara tewas dan 1.860 lainnya luka-luka sejak konflik Gaza pecah pada 7 Oktober 2023.

Menurut laporan otoritas kesehatan di Jalur Gaza, serangan dari Israel telah menewaskan sedikitnya 19.667 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 52.586 lainnya.

Sekitar 60% korban tewas adalah perempuan dan anak-anak. Hal ini dikarenakan Israel menargetkan infrastruktur sipil, seperti rumah sakit, sekolah, dan tempat tinggal, dalam serangannya.

Pertempuran tersebut telah menghancurkan infrastruktur Gaza dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah. Menurut PBB, sekitar 2 juta orang di Gaza membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Jutaan orang Palestina telah kehilangan tempat tinggal, dan akses ke makanan, air, dan perawatan kesehatan sangat terbatas akibat serangan yang dilakukan Militer Israel.

PBB telah mendesak Israel untuk menghentikan serangannya di Jalur Gaza dan memberikan akses kemanusiaan ke wilayah tersebut. Namun, Israel belum memberikan tanggapan atas desakan tersebut.

serangan tersebut juga telah menimbulkan kecaman internasional. Banyak negara dan organisasi ikut mendesak Israel untuk menghentikan serangannya di Jalur Gaza dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah tersebut.***

Editor: Yusuf Rafii

Terkini

Terpopuler