Indonesia Tegas Menyatakan Dukung terhadap Kemerdekaan Palestina di KTT ASEAN-Australia

7 Maret 2024, 17:01 WIB
Indonesia Tegas Menyatakan Dukung terhadap Kemerdekaan Palestina di KTT ASEAN-Australia /kemlu.go.id

Portalnganjuk.com – Pada KTT Khusus ASEAN-Australia yang berlangsung di Melbourne pada 4-6 Maret 2024, Indonesia menegaskan solidaritasnya dengan Palestina dan menyerukan penghentian genosida di Jalur Gaza.

 

“Presiden kembali menekankan pentingnya gencatan senjata dan ajakan untuk terus memberikan dukungan kepada UNRWA (badan PBB untuk pengungsi Palestina),” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

 

Presiden Joko Widodo menyampaikan beberapa poin penting dalam pidatonya, antara lain:

 

Kecaman terhadap tindakan Israel: Indonesia mengutuk keras tindakan Israel yang telah menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan di Jalur Gaza.

Seruan gencatan senjata: Indonesia menyerukan gencatan senjata segera untuk menghentikan pertumpahan darah di Jalur Gaza.

Dukungan terhadap solusi dua negara: Indonesia mendukung solusi dua negara sebagai solusi yang damai dan adil untuk konflik Israel-Palestina.

Seruan kepada komunitas internasional: Indonesia menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengambil langkah nyata untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Indonesia juga menyerukan kepada ASEAN dan Australia untuk meningkatkan kerjasama dalam mendukung Palestina.

 

KTT ASEAN-Australia merupakan forum penting untuk membahas berbagai isu regional dan global, termasuk konflik Israel-Palestina. Dukungan Indonesia terhadap Palestina merupakan wujud komitmennya terhadap perdamaian dan kemerdekaan Palestina.

 

Pada sesi kedua KTT ASEAN-Australia yang mengangkat tema “Our Vision for the Region and Addressing Shared Challenges”, Indonesia menekankan pentingnya negara-negara ASEAN dan Australia untuk terus menghormati hukum internasional.

 

Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa penghormatan terhadap hukum internasional merupakan kunci untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.

 

“Rule based order harus ditegakkan tanpa standar ganda, dan tidak boleh ada negara yang di atas hukum,” ungkap Retno, yang merujuk pada perkataan Jokowi saat itu.

 

Indonesia mendorong ASEAN dan Australia untuk terus memperkuat semangat dan paradigma kerja sama di tengah situasi geopolitik yang kompleks. Hal ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam KTT Khusus ASEAN-Australia yang berlangsung di Melbourne pada 4-6 Maret 2024.

 

Presiden Jokowi menekankan beberapa poin penting, antara lain:

Pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan: Situasi geopolitik yang kompleks saat ini dapat memicu berbagai potensi konflik, sehingga penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.

 

Penguatan kerjasama maritim: Laut Cina Selatan merupakan wilayah yang strategis dan penting bagi ASEAN dan Australia, sehingga perlu dijaga keamanannya melalui kerjasama maritim yang kuat.

 

Peningkatan kerjasama ekonomi: ASEAN dan Australia perlu meningkatkan kerjasama ekonomi untuk mengatasi berbagai tantangan ekonomi global, seperti krisis energi dan pangan.

 

Pentingnya dialog dan kerjasama: Dialog dan kerjasama yang konstruktif merupakan kunci untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di kawasan. Indonesia berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan, serta meningkatkan kerjasama ASEAN-Australia.

 

KTT Khusus ASEAN-Australia: Peringatan 50 Tahun Kemitraan

KTT Khusus ASEAN-Australia yang diselenggarakan di Melbourne pada 4-6 Maret 2024 merupakan momen penting untuk memperingati 50 tahun kemitraan antara kedua pihak.

 

Australia merupakan mitra dialog pertama ASEAN dan juga merupakan mitra pertama yang memiliki Kemitraan Strategis Komprehensif dengan ASEAN. Kemitraan ini telah menghasilkan banyak kerjasama di berbagai bidang, seperti perdagangan, investasi, keamanan, dan pendidikan.

 

ASEAN (perhimpunan negara-negara di Asia Tenggara) didirikan pada 8 Agustus 1967 dan saat ini beranggotakan 10 negara: Indonesia; Malaysia; Singapura; Filipina; Thailand; Brunei Darussalam; Laos; Kamboja; Myanmar; Vietnam.

 

ASEAN secara prinsip telah menerima Timor Leste sebagai anggota ke-11 dan memperbolehkan negara itu untuk mengikuti semua pertemuan ASEAN, termasuk pada tingkat kepala negara/pemerintahan.

 

KTT Khusus ASEAN-Australia diharapkan dapat memperkuat kemitraan antara kedua pihak dan menghasilkan kerjasama yang lebih konkret di berbagai bidang.***

 

Editor: Yusuf Rafii

Terkini

Terpopuler