Imbauan Kemlu RI: Tunda Perjalanan ke Iran dan Israel, Tingkatkan Kewaspadaan bagi WNI di Wilayah Konflik

14 April 2024, 16:57 WIB
Imbauan Kemlu RI: Tunda Perjalanan ke Iran dan Israel, Tingkatkan Kewaspadaan bagi WNI di Wilayah Konflik /Reuters/Ronen Zvulun/

Portalnganjuk.com Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) melalui unggahan di media sosial pada Sabtu, 14 April 2024 mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) untuk menunda perjalanan ke Iran dan Israel jika tidak mendesak.

 

Imbauan ini dikeluarkan sehubungan dengan memanasnya hubungan antara Iran dan Israel, yang dikhawatirkan dapat berakibat pada eskalasi keamanan di kedua negara.

 

Bagi WNI yang sudah berada di Iran, Israel, dan Palestina, Kemlu RI mengimbau untuk:

  • Meningkatkan kewaspadaan dan memantau situasi keamanan secara cermat.
  • Menghindari daerah-daerah yang rawan konflik.
  • Selalu mengikuti instruksi dan arahan dari otoritas setempat.
  • Tetap terhubung dengan KBRI/KJRI setempat.

 

“Bagi WNI yang belum melakukan lapor diri, agar segera menghubungi perwakilan RI terdekat atau melakukan lapor diri secara online di peduliwni.kemlu.go.id,” kata Kemlu RI.

 

Kemlu RI juga menyediakan nomor kontak darurat KBRI/KJRI di Iran, Israel, dan Palestina untuk membantu WNI yang membutuhkan:

  • KBRI Teheran: +989024668889
  • KBRI Kairo di +201022229989

 

WNI diimbau untuk segera mendaftarkan diri di KBRI/KJRI setempat agar terdata dan mendapatkan informasi serta bantuan jika diperlukan.

 

Kemlu RI juga terus memantau situasi keamanan di Iran, Israel, dan Palestina dan akan menyampaikan informasi terbaru jika ada perubahan.

 

Berdasarkan informasi terbaru dari KBRI Teheran, per tanggal 13 April 2024, jumlah WNI di Iran tercatat sebanyak 376 orang. Mayoritas dari mereka adalah pelajar dan mahasiswa yang tinggal di Kota Qom.

 

Israel meningkatkan kewaspadaannya setelah Iran melontarkan ancaman untuk menyerang target-target Israel. Ancaman ini muncul sebagai balasan atas serangan udara Israel pada 1 April terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah.

 

Serangan udara Israel di Damaskus menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), termasuk dua jenderal penting. Iran menuduh Israel melakukan agresi dan bersumpah untuk membalas.

 

Iran menuduh Israel melakukan serangan kejahatan tersebut dan berjanji melakukan serangan balasan. Para pemimpin politik dan militer Iran berjanji akan melakukan tindakan tersebut.

 

Pernyataan itu memicu reaksi para pemimpin dunia untuk berusaha meredakan situasi, termasuk Amerika dan Inggris.

 

Disisi lain, pihak Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait pengakuan akan bertanggung jawab atas serangan tersebut, meski telah melakukan sejumlah serangan terhadap sasaran Iran di Suriah selama berbulan-bulan.

 

Iran dan kelompok militan Hizbullah yang menjadi sekutunya di Lebanon memberikan pernyataan resmi bahwa serangan Israel tidak akan dibiarkan begitu saja, dan akan melancarkan serangan balasan yang setimpal.

 

Ketegangan antara kedua negara kian memanas. Pejabat Israel telah memperingatkan kemungkinan serangan balasan dari Iran, dan Israel telah meningkatkan siaga pasukannya di seluruh negeri.***

 

 

Editor: Yusuf Rafii

Terkini

Terpopuler