Network
PORTAL NGANJUK – Berita tentang warga Korea Utara yang mebelot ke Korea Selatan sudah menjadi hal yang biasa.
Namun, belakangan ini telah terjadi peristiwa yang sangat langka dan tak terduga, dimana ada seorang warga Korea Selatan yang diketahui telah melintasi perbatasan untuk membelot ke Korea Utara, ungkap militer negara itu pada Minggu, 2 Januari 2022.
Setelah mendeteksi adanya warga Korea Selatan yang melintasi perbatasan sekitar pukul 21.20 malam waktu setempat, Kepala Staf Gabungan (JCS) langsung melakukan tindakan.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Piala AFF U23 2022 dan Hasil Drawing: Timnas Indonesia Satu Grup dengan Malaysia
Operasi pencarian pun dilakukan pada hari Sabtu di sisi timur Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan kedua negara tersebut.
“Kami telah mengonfirmasi bahwa warga (Korea Selatan) tersebut melintasi perbatasan Garis Demarkasi Militer sekitar pukul 10.40 malam, dan membelot ke Utara,” kata JCS.
JCS mengatakan belum mengidentifikasi warga tersebut, dan tidak dapat memastikan kondisi orang tersebut.
Baca Juga: Hasil Drawing Piala AFF U23 2022: Indonesia Satu Grup dengan Malaysia, Catat Jadwal Petandingannya
Pada Minggu pagi, pihak Korea Selatan mengirimkan pesan ke Korea Utara terkait insiden penyeberangan perbatasan tersebut.
Penyeberangan perbatasan ini, yang ilegal menurut hukum Korea Selatan, terjadi saat Korea Utara melakukan kebijakan anti-virus corona yang ketat, dengan menutup perbatasan sejak awal 2020 lalu, meski belum mengonfirmasi adanya infeksi.
Kegemparan muncul di kalangan publik dan politik setelah pasukan Korea Utara menembak mati seorang pejabat perikanan Korea Selatan.
Baca Juga: Jadwal Tayang Baru F4 Thailand: Boys Over Flowers Episode 3 yang Ditunda, Ini Tanggal Tayang Terbaru
Ia dinyatakan hilang di laut pada September 2020 lalu, dimana Pyongyang menyalahkan kebijakan anti-virus dan meminta maaf.
Sementara pada November 2020, warga sipil Korea Utara melintasi perbatasan antar-Korea tanpa terpengaruh kebijakan tersebut.
Dua bulan sebelumnya, Presiden Korea Utara Kim Jong Un mengumumkan keadaan darurat nasional, dan menutup kota perbatasan.
Hal itu ia lakukan usai seorang pembelot yang mengaku mempunyai gejala Covid-19 secara ilegal melintasi perbatasan dari Selatan ke Utara.
Lockdown yang diterapkan berkepanjangan oleh Korea Utara telah menekan jumlah pembelot yang tiba di Korea Selatan mencapai titik terendah sepanjang masa.
Hubungan lintas batas antara Korea Utara dan Korea Selatan itu memburuk usai negosiasi denuklirisasi yang dilakukan antara Pyongyang dan Washington terhenti sejak pertemuan puncak yang gagal pada tahun 2019 lalu.
Secara teknis Korea Selatan dan pasukan PBB dibawah pimpinan Amerika Serikat masih berperang dengan Korea Utara, sejak perang pada 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata daripada perjanjian damai.***
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di PikiranRakyat.com dengan judul “Sangat Jarang Terjadi, Seorang Warga Korea Selatan Lintasi Perbatasan untuk Membelot ke Utara”
