Eita Sato dan Aoi Hoshi Disebut Jadi Lulusan Terakhir SMP Yumoto, Resesi Seks Mengancam Populasi Jepang

- 25 April 2023, 16:40 WIB
Eita Sato dan Aoi Hoshi Disebut Jadi Lulusan Terakhir SMP Yumoto, Resesi Seks Mengancam Populasi Jepang
Eita Sato dan Aoi Hoshi Disebut Jadi Lulusan Terakhir SMP Yumoto, Resesi Seks Mengancam Populasi Jepang /Unsplash/Alex Block

Nyatanya, fenomena menurunnya tingkat kelahiran merupakan salah satu masalah besar yang sedang dihadapi sebagian besar negara-negara regional Asia. Bukan hanya negara Jepang, namun resesi seks juga dialami negara Korea Selatan dan China.

Anjloknya Angka Kelahiran di Jepang

Menurut data nasional negara Jepang, angka kelahiran di negara Sakura tersebut menurun hingga 800.000 pada tahun 2022, dan menjadi rekor terendah terbaru. Menurut perkiraan pemerintahan Jepang, pemaparan tersebut merupakan depopulasi yang terjadi 8 tahun lebih awal dari yang diharapkan.

Fenomena resesi seks tersebut menjadi masalah yang sangat besar bagi negara Jepang, sebab sekolah umum yang lebih kecil terancam tutup padahal faktor pendidikan tersebut seringkali menjadi jantung kota dan desa di pedesaan.

Data pemerintahan Jepang juga memaparkan, sekitar 450 sekolah tutup di setiap tahunnya. Pada tahun 2022 hingga 2020, sudah hampir 9000 sekolah tutup secara permanen, sehingga sulit bagi daerah terpencil memikat penduduk baru yang lebih produktif (usia muda)..

Ten-ei, merupakan sebuah desa yang penduduknya kurang dari 5000 jiwa, dan memiliki hanya sekitar 10% di bawah usia 18 tahun. Padahal pada 1950 di puncaknya, desa Ten-ei memiliki lebih dari 10.000 penduduk berkat dukungan faktor pertanian dan manufaktur.

Namun karena alasan ketidaknyamanan dan keterpencilan daerah tersebut, mengakibatkan semakin banyak penduduk yang terdorong untuk pergi dari wilayah pedesaan tersebut.

Depopulasi meningkat secara signifikan atau relatif cepat, setelah bencana terjadi 11 Maret 2011 di pembangkit nuklir Fukushima Dai-ichi yang jaraknya kurang dari 100 km (62 mil), dan mengakibatkan desa Ten-ei mengalami beberapa kontaminasi radioaktif yang telah dibersihkan.

Selain itu terdapat sekolah Yumoto, merupakan bagunan dengan dua lantai yang terletak di pusat distrik, dan memiliki sekitar 50 lulusan per tahun selama masa kejayaannya pada tahun 1960-an.

Halaman:

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah