Perang Rusia-Ukraina: Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin Sebut Konflik Ini Didasari Kebohongan

- 24 Juni 2023, 18:26 WIB
Perang Rusia-Ukraina: Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin Sebut Konflik Ini Didasari Kebohongan /ANTARA
Perang Rusia-Ukraina: Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin Sebut Konflik Ini Didasari Kebohongan /ANTARA /Dita Nilan Karlasari/Ukraina Nyatakan Rusia Serang Militer dan Sarana Infrastruktur Kota Kiev

PORTAL NGANJUK – Pada Jumat 23 Juni 2023, Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, menyatakan mengenai alasan, mengapa Rusia menyerang Ukraina dan bisa menjadi perang hingga sekarang?

Konflik antara Ukraina dan Rusia sebenarnya didasarkan pada kebohongan yang dibuat para petinggi militer Rusia, yang akhirnya telang menjadi seteru politik abadi,Prigozhin, pemimpin tentara bayaran Rusia tersebut.

Prigozhin acap berkicau dalam media sosial dan menyangkal perannya yang terbatas dalam perang Ukraina-Rusia sebagai kepala Wagner. Sejak berbulan-bulan lalu.

Bos Wagner Group tersebut, secara terang-terangan menuding Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Panglima Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov tidak kompeten.

Dan kabar terbaru mengungkapkan, dalam klip video yang ia rilis melalui Telegram oleh layanan persnya, untuk pertama kalinya Prigozhin menolak alasan besar Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022.

"Tidak ada hal luar biasa yang terjadi pada 24 Februari ... Kementerian Pertahanan berusaha menipu masyarakat dan presiden serta menceritakan sebuah kisah tentang bagaimana ada agresi gila dari Ukraina," ungkap pernyataan Prigozhin. 

Kemenhan, menurut Prigozhin, juga sempat mengarang cerita jika nantinya saat Ukraina bersama NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) berencana menyerang Rusia.

Prigozhin mengatakan jika versi resmi "operasi militer khusus" sebagai "sebuah kisah yang indah".

"Perang diperlukan ... agar Shoigu bisa menjadi marshal (jenderal bintang lima)... sehingga dia mendapatkan medali 'Pahlawan' (Rusia) yang kedua. Perang ini tidak diperlukan untuk mendemiliterisasi ataupun mencabut nazifikasi di Ukraina."

Dalam video tersebut terlihat Prigozhin duduk di sebuah kursi berlatar belakang bendera hitam Wagner Group, Prigozhin mengatakan, jika perang di Ukraina juga diperlukan supaya bisa memperkaya elite penguasa. 

Kalangan elit penguasa tersebut tidak puas pada potensi komersial bagian wilayah Donbas Ukraina, yang diduduki Moskow pada 2014 lalu, melalui kekuatan terselubung --kaum separatis. 

"Tugas perang ini adalah bagi-bagi aset material ( Ukraina)," kata dia.

"Sudah terjadi perampokan besar-besaran di Donbas, tapi mereka ingin lebih." lanjut Prigozhin,

Berseberangan dengan Putin, Wagner Group menjadi inti pasukan Rusia saat merebut Kota Bakhmut di Ukraina bulan lalu. Prigozhin yang memanfaatkan keberhasilan di medan perang yang dicapainya, dan diketahui dengan korban jiwa yang sangat besar, untuk terang-terangan mengkritik Moskow.

Namun demikian, Prigozhin  tidak berani mengkritik Presiden Vladimir Putin karena dia tergantung kepada dukungannya.

Namun, pernyataan terbarunya ini secara langsung sangat bertentangan dengan alasan yang sudah diproklamasikan Putin, saat Moskow mengerahkan tank-tanknya ke Ukraina.

Sebelumnya, Putin menyatakan jika pengerahan tersebut ditujukan untuk mendemiliterisasi serta mengenyahkan pengaruh Nazi di sebuah negara yang menjadi ancaman bagi Rusia. Tudingan tersebut langsung dibantah oleh Ukraina.

Pernyataan tersebut, masih dipertahankan pemerintah Rusia, dengan mengenakan ancaman denda dan hukuman penjara bagi mereka yang dianggap menyebarkan "kebohongan" mengenai perang di Ukraina itu.

Belum ada tanggapan dari Kementerian Pertahanan yang kerap mengabaikan keluhan-keluhan Prigozhin sebelumnya sekaligus pernyataan terbarunya tersebut, setidaknya di depan umum.

Juga belum ada reaksi dari Kremlin, yang sebelumnya juga menolak mengomentari semburan Prigozhin.

Walaupun demikian, Putin masih mendukung perintah Kementerian Pertahanan yang ditentang Prigozhin, bahwa kelompok-kelompok tentara bayaran seperti Wagner harus menandatangani kontrak yang membuat mereka menjadi berada di bawah kendali kementerian paling lambat 1 Juli 2023.

Beberapa analis Rusia, memberikan statement dugaann mereka, bahwa Prigozhin memiliki ambisi politik dan mungkin ingin menggantikan Shoigu. Namun, dia sendiri kerap mengesampingkan dugaan seperti itu.

Pada pekan ini, Kamis 22 Juni 2023, Prigozhin menuduh para petinggi Rusia berbohong kepada Putin dan rakyat Rusia, menganai skala kekalahan serta kemunduran Rusia di Ukraina.

Dalam video yang tersebar, pada Jumat kemarin, 23 Juni 2023, Prigozhin menyatakan jika Moskow sebenarnya dapat mencapai kesepakatan dengan Presiden Ukraina Volodymr Zelenskyy sebelum perang.

Prigozhin juga sempat menyebutkan bahwa konflik yang terjadi sudah menjadi bencana bagi Rusia, dan puluhan ribu nyawa anak muda telah dikorbankan secara sia-sia, termasuk juga beberapa korban para anggota pasukan Rusia paling andal.

Sambil menyebut para petinggi Rusia sebagai orang-orang bodoh penenggak vodka sekaligus cognac yang bersantap siang dengan menu kaviar, Prigozhin juga menuding jika upaya perang Rusia di Ukraina saat ini telah dirusak oleh korupsi.

"Kita mandi dengan darah kita sendiri," kata dia. "Waktu berjalan begitu cepat." lanjut Prigozhin.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Sumber: ANTARA


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x