KORBAN JIWA BERTAMBAH! Serangan Israel Tewaskan 50 Warga Palestina di Jalur Gaza, Begini Situasi Terbarunya

- 1 November 2023, 14:28 WIB
KORBAN JIWA BERTAMBAH! Serangan Israel Tewaskan 50 Warga Palestina di Jalur Gaza, Begini Situasi Terbarunya
KORBAN JIWA BERTAMBAH! Serangan Israel Tewaskan 50 Warga Palestina di Jalur Gaza, Begini Situasi Terbarunya /Reuters / Fadi Whadi/

PORTAL NGANJUK – belum lama ini Israel Kembali melakukan serangan udara di kamp pengungsi di Jalur Gaza, yang padat penduduk, menyebabkan sedikitnya 50 warga sipil Palestina tewas dan seorang komandan Hamas.

Militer Israel (IDF) menyatakan bahwa serangan udara tersebut ditujukan kepada Ibrahim Biari, seorang komandan Hamas yang dituduh IDF memiliki peran "penting" dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan pada 7 Oktober 2023 lalu.

Puluhan pejuang Hamas juga hadir di kompleks terowongan bawah tanah yang sama dengan Biari dan tewas ketika terowongan tersebut runtuh selama serangan.

Hamas membantah keberadaan komandan senior di kamp tersebut dan menyebut klaim Israel sebagai dalih untuk membunuh warga sipil.

Pejabat kesehatan Palestina melaporkan sedikitnya 50 warga Palestina tewas dan 150 lainnya terluka dalam serangan tersebut.

Hamas mengklaim ada 400 korban di Jabalia, yang telah menjadi tempat tinggal bagi keluarga pengungsi sejak perang dengan Israel pada tahun 1948.

Ledakan tersebut meninggalkan kawah besar yang dikelilingi puing-puing bangunan.

Sebelumnya Israel telah beberapa kali memperingatkan penduduk Gaza untuk mengungsi dari wilayah utara, dan meskipun banyak yang pindah ke selatan, masih banyak warga sipil yang tetap tinggal.

Situasi di Gaza semakin memburuk, dengan IDF mengepung wilayah tersebut setelah serangan Hamas.

PBB dan pejabat bantuan lainnya mengungkapkan keprihatinan tentang krisis kemanusiaan di Gaza, dengan rumah sakit berjuang merawat pasien karena pasokan listrik semakin berkurang.

Komunikasi Kembali Terganggu

Pada hari Rabu 1 November 2023, layanan komunikasi dan internet kembali terganggu di wilayah tersebut, seperti yang dilaporkan oleh penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Gaza, Paltel.

Mesin pembangkit listrik di kompleks Medis al Shifa dan Rumah Sakit Indonesia di Gaza diperkirakan akan kehabisan bahan bakar dalam beberapa jam, menurut Ashraf Al-Qidra, juru bicara kementerian kesehatan di Gaza pada malam Selasa.

Dia mengemukakan permohonan kepada pemilik pompa bensin di wilayah tersebut untuk segera menyediakan bahan bakar bagi kedua rumah sakit tersebut jika memungkinkan.

Setelah serangan di Jabalia, puluhan jenazah tergeletak di luar Rumah Sakit Indonesia yang dibungkus dengan kain putih, sesuai dengan rekaman yang diperoleh oleh Reuters.

Akibat berkurangnya pasokan obat-obatan, pemadaman listrik, dan serangan udara atau artileri yang mengguncang gedung rumah sakit, para ahli bedah di Gaza telah bekerja siang dan malam untuk merawat pasien yang terus berdatangan.

"Kami memerlukan waktu satu jam karena kami tidak tahu kapan kami akan menerima pasien. Beberapa kali kami harus menyiapkan ruang operasi di koridor dan bahkan terkadang di ruang tunggu rumah sakit," ujar Dr. Mohammed al-Run, seorang dokter di rumah sakit. ***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah