Kementerian Luar Negeri RI: Tidak Ada WNI Jadi Korban Serangan di Yaman

- 14 Januari 2024, 12:09 WIB
Kementerian Luar Negeri RI: Tidak Ada WNI Jadi Korban Serangan di Yaman
Kementerian Luar Negeri RI: Tidak Ada WNI Jadi Korban Serangan di Yaman /Mohammad Abdullah/UPI

Portalnganjuk.com – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyatakan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan gabungan pasukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris di beberapa wilayah Yaman pada Jumat 12 Januari 2024.

Juru Bicara Kemenlu RI mengatakan, Kemenlu telah berkoordinasi dengan perwakilan RI di Yaman untuk memastikan kondisi WNI di sana.

“KBRI Muscat yang memiliki wilayah kerja di Yaman terus mengikuti perkembangan situasi keamanan di Yaman dan kondisi para WNI. Hingga saat ini, tidak ada WNI yang dilaporkan menjadi korban dalam serangan dimaksud,” kata Kemlu RI.

Kemenlu RI mengatakan, KBRI Sanaa terus memantau perkembangan situasi di Yaman dan memberikan bantuan kepada WNI yang membutuhkan.

Serangan gabungan pasukan Amerika Serikat, Inggris dengan dukungan beberapa negara lainnya ke beberapa titik di Yaman pada Jumat, 12 Januari 2024, menargetkan sejumlah fasilitas milik kelompok Houthi yang didukung Iran.

Serangan tersebut menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya. Berikut adalah beberapa target serangan tersebut:

  • Di Sana'a, ibu kota Yaman
  • Di Hudaidah, kota pelabuhan penting di Yaman
  • Di Dhammar, kota di sebelah selatan Sana'a
  • Di Sa'da, provinsi di utara Yaman
  • Di Hajjah, provinsi di barat laut Yaman
  • Di Taiz, kota di barat daya Yaman.

Selain itu, Berdasarkan data dari KBRI Sanaa, tercatat ada sebanyak 47 WNI berdomisili di wilayah yang mendapat serangan, yaitu:

  • Sana'a: 15 orang
  • Hudaidah: 19 orang
  • Dhammar: 13 orang

Berdasarkan komunikasi dengan para WNI tersebut, mereka dalam keadaan baik dan aman. Mereka telah mengamankan diri di tempat yang aman saat serangan terjadi.

“KBRI akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan komunitas Indonesia untuk memonitor kondisi dan keselamatan para WNI,” ungkap Kemlu.

Halaman:

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x