Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov: Jepang, Korea Selatan, AS Siap Berperang Dengan Korea Utara

- 28 Januari 2024, 22:50 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov: Jepang, Korea Selatan, AS Siap Berperang Dengan Korea Utara
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov: Jepang, Korea Selatan, AS Siap Berperang Dengan Korea Utara /

Portalnganjuk.com Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuduh Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan sedang mempersiapkan perang dengan Korea Utara. Tuduhan tersebut didasarkan pada meningkatnya aktivitas militer di kawasan tersebut.

Lavrov mengatakan bahwa AS, Jepang, dan Korea Selatan telah membangun blok militer baru dan melakukan latihan militer skala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Latihan-latihan tersebut, menurut Lavrov, bertujuan untuk mempersiapkan perang dengan Korea Utara.

“Kami melihat bagaimana AS, Jepang dan Korea Selatan membangun suatu blok militer baru yang meningkatkan aktivitas militer, dan melakukan latihan skala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan tujuan yang diumumkan secara terbuka untuk mempersiapkan perang dengan DPRK (Korea Utara)," kata dia dalam konferensi pers di New York, pada Kamis 25 Januari 2024.

Lavrov juga mengatakan bahwa Rusia pernah menawarkan pembentukan zona aman dan perdamaian di Semenanjung Korea, tetapi AS menolak gagasan tersebut. AS menganggap gagasan tersebut sebagai usulan yang prematur.

Tuduhan Lavrov tersebut mendapat tanggapan dari negara-negara yang dituduh. AS mengatakan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar dan bahwa AS tidak berniat untuk menyerang Korea Utara. Jepang dan Korea Selatan juga mengatakan bahwa mereka tidak berniat untuk memulai perang dengan Korea Utara.

Namun, meningkatnya aktivitas militer di kawasan tersebut memang menjadi perhatian internasional. Hal ini dikhawatirkan dapat meningkatkan ketegangan dan meningkatkan risiko terjadinya konflik militer.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menanggapi pernyataan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tentang tidak adanya rencana untuk bersatu kembali dengan Korea Selatan.

Lavrov bertanya-tanya mengapa pernyataan tersebut menarik begitu banyak perhatian, sementara pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mengesampingkan pembentukan negara Palestina tidak menarik perhatian.

Lavrov mengatakan bahwa dunia terpecah karena Barat ingin mempertahankan dominasinya sementara wilayah-wilayah “bekas jajahan” berusaha mengembangkan dan memperkuat kenegaraan dan kedaulatan mereka setelah merdeka.

Halaman:

Editor: Yusuf Rafii


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x