Prediksi Malam Lailatul Qadar Jatuh Pada Malam ke-29? Berikut Penjelasannya Menurut Al-Ghazali!

23 April 2022, 14:35 WIB
Prediksi Malam Lailatul Qadar Jatuh Pada Malam ke-29? Berikut Penjelasannya Menurut Al-Ghazali /Pexels/Ida Rizkha

PORTAL NGANJUK - Prediksi kapan terjadinya malam Lailatul Qadar pada Ramadhan 1443 H tahun ini.

Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Malam ini terjadi diantara malam-malam pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan.

 Baca Juga: AHY Raih Posisi Tertinggi Dalam Survei LSI Capres-cawapres, Transformasi Pemerintah Lewat Tokoh Muda

Allah menjanjikan keberkahan dan pengampunan yang sangat besar bagi hamba-hambanya yang menemui malam Lailatul Qadar.

Tapi sayangnya, kedatangan malam Lailatul Qadar sulit diprediksi secara tepat secara seratus persen.

Umat Muslim hanya bisa memprediksi berdasarkan pendapat para ulama.

 Baca Juga: Anies Baswedan - AHY Pilpres 2024, Jika Ada Dukungan Akan Kami Sambut Dengan Baik

Diantara sejumlah prediksi yang ada, Imam Al-Ghazali memiliki metode yang lebih matematis.

Dilansir Portal Nganjuk dari NU Online, berikut penjelasan metode Al-Ghazali :

  1. Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29.
  2. Jika awal Ramadhan hari Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21.
  3. Jika awal Ramadhan hari Selasa atau Jumat maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27.
  4. Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25.
  5. Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Sabtu, maka Lailatul Qadar, jatuh pada malam ke-23.

Sebagaimana telah diketahui, bahwa Pemerintah telah menetapkan awal Ramadhan 1443 H, jatuh pada hari Minggu, 3 April 2022.

Artinya, jika mengacu prediksi matematis Al-Ghazali diatas, maka malam Lailatul Qadar Ramadhan 1443 H jatuh pada malam ke-29, yaitu tanggal 1 Mei 2022 M.

Kendati demikian, prediksi tersebut tidak bisa dijadikan sebagai sebuah ketepatan.

Lailatul Qadar bisa jatuh di tanggal berapa saja karena prediksi ini tidak tunggal, ada banyak sekali pendapat ulama.***

Editor: Yusuf Rafii

Sumber: NU Online

Tags

Terkini

Terpopuler