Jadi, jangan sampai puasa dengan dalil hadits palsu sebagai sandaran.
Jika melakukan puasa menggunakan hadits shahih seperti yang disebutkan di awal, maka diperbolehkan.
Untuk itu jangan sembarangan memakai dalil yang belum jelas kebenarannya.
Gunakanlah sandaran hukum dalil yang sudah Sahih.
Agar tidak salah niat ketika melakukan puasa, sehingga pahala yang didapat akan maksimal.
Karena di zaman yang semakin modern ini, banyak beredar hadits palsu yang mungkin sering dijadikan sandaran dalam melakukan ibadah.
Termasuk dalam hal puasa sunnah Rajab ini, haruslah menggunakan dalil yang jelas kebenarannya.
Aetikel ini sudah pernah tayang di PORTAL JEMBER dengan judul “Jangan Puasa di Bulan Rajab Seperti Ini Kata Ustadz Adi Hidayat, Sandarannya Kurang Tepat”.***