“Mereka itu auliya' minal aqthab Paku wasshalihin (para wali Allah, termasuk pemimpinnya para wali dan orang-orang shaleh),” tambahnya.
“Bersyukur kepada Allah SWT, adanya mereka di kota ini, terasa aman dan jauhnya segala marabahaya di kota ini,” ucap Gus Dur lagi.
Gus Dur menyebutkan tiga wali tersebut yakni Al-Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus Luar Batang, dengan kekeramatannya yang luar biasa.
Kedua, Al-Habib Utsman bin Yahya Mufti Betawi, dengan kitab-kitabnya dan yang ketiga Al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang dengan dakwahnya.
Di kesempatan lain, saat Gus Dur menghadiri acara haul ketiga almaghfulah KH Ilyas bin H Kenan, pendiri Pesantren Yayasan Pendidikan Islam al-Kenaniyah Jakarta Timur.
“Mari kita bacakan al-Fatihah kepada para almarhum yang menjadi pelindung Kota Jakarta,” ucap Gus Dur
“Yaitu Pangeran Jayakarta (Habib Ahmad), Habib Abdul Halim Marunda, Habib Husein Alaydrus Luar Batang, seorang Habib yang sempat berdomisili di Kebon Jeruk dan Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang,” ucap Gus Dur.
“Ada satu hal yang paling penting. Kita boleh-boleh saja berbeda cara, berbeda pendapat, berbeda jalan, tapi perasaan kita tetap sama. Ini penting sekali. Saya terus terang saja ikut tahlil di sini, kira-kira 30 persen bacaan tahlilnya saya tidak tahu. Karena di Jawa Timur tidak begitu,” ucap Gus Dur.