Network
PortalNganjuk.com - Ustadzah DR Hj Oki Setiana Dewi, seorang pendakwah muda, membagikan sembilan kunci sukses ala Al-Qur'an kepada ribuan Generasi Z Islami (GenZI) dalam acara Majelis Subuh GenZI (MSG) di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) pada pagi hari Minggu.
Menurutnya, Allah telah menentukan kriteria kesuksesan atau keberhasilan di dunia dan akhirat melalui sembilan kiat, yaitu rendah hati, melakukan shalat malam (qiyamul lail), berdoa untuk keselamatan dunia dan akhirat, bersedekah, menjaga diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan, gemar bertaubat, jujur, tidak tuli terhadap nasihat, dan selalu mendoakan keluarga.
Ustadzah Oki Setiana Dewi menjelaskan bahwa sikap rendah hati atau tawadu adalah kunci pertama. Orang yang rendah hati tidak sombong dan tidak merendahkan orang lain.
Bahkan, dalam menghadapi orang yang berperilaku negatif, sebaiknya dibalas dengan kata-kata positif. Sikap tawadu tidak hanya mencakup tidak sombong, namun juga tidak mudah marah dan memandang orang lain dengan cinta.
Dalam era digital seperti sekarang, sikap rendah hati menjadi sulit karena reaktivitas orang-orang di media sosial dan kesulitan menjaga tutur kata di dunia digital.
Ayat 63 QS Al-Furqon juga menyebutkan bahwa berjalan di muka bumi dengan rendah hati adalah kunci sukses, menurut penjelasan Ustadzah Oki Setiana Dewi.
Kunci sukses selanjutnya, menurut ayat 64 QS Al-Furqon, adalah tidak meninggalkan shalat malam pada 1/3 malam. Shalat malam pada waktu tersebut diyakini membawa kemungkinan pengabulan doa yang tinggi.
Ustadzah Oki Setiana Dewi juga membagikan pengalaman pribadinya ketika berdoa selama 11 hari dalam shalat malam selama perjalanan haji bersama ibunya yang sakit. Meskipun dokter menyatakan kesembuhan sangat sulit, melalui doa dalam shalat malam, ibunya sembuh dan sehat hingga saat ini.
Ayat 65-66 QS Al-Furqon menyebutkan kunci sukses lainnya, yaitu selalu berdoa agar dijauhkan dari azab neraka jahanam. Ustadzah Oki Setiana Dewi mengutip pengalaman Sayyidina Usman bin Affan yang menangis di kubur, mengingatkan bahwa kebaikan di dalam kubur mencerminkan kondisi di akhirat.
