8 Rekomendasi Wisata Religi di Kabupaten Nganjuk, Dijamin Dapat Meningkatkan Keimanan Serta Ilmu Bermanfaat

26 September 2023, 17:16 WIB
8 Rekomendasi Wisata Religi di Kabupaten Nganjuk, Dijamin Dapat Meningkatkan Keimanan Serta Ilmu Bermanfaat /Eni Haryanti/Kabar Wonosobo

PORTAL NGANJUK – Kabupaten Nganjuk juga memiliki wisata religi yang cukup beragam. Wisata religi di Kabupaten Nganjuk meliputi makam-makam wali, masjid, dan tempat-tempat ibadah lainnya.

Wisata religi di Kabupaten Nganjuk dapat menjadi pilihan bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih jauh tentang budaya dan sejarah beragama di Indonesia, melalui eksplore tempat bertema wisata religi di makam, masjid, atau tempat ibadah tertentu.

Wisatawan dapat mengunjungi makam-makam wali untuk berziarah dan mempelajari tentang sejarah para wali di Kabupaten Nganjuk. Selain itu, wisatawan juga dapat mengunjungi masjid dan tempat-tempat ibadah lainnya untuk beribadah dan mendalami ilmu agama saat menuju tempat/wisata religi.

Wisata religi di Kabupaten Nganjuk

Untuk menambah wawasan tentang budaya dan sejarah, wisata religi adalah pilihan yang tepat. Wisatawan dapat mempelajari tentang sejarah dan budaya suatu daerah melalui objek wisata religi, seperti makam wali, masjid, dan pura.

Wisata religi dapat menjadi sarana untuk menjalin silaturahmi dengan sesama umat beragama. Wisatawan dapat bertemu dengan orang-orang dari berbagai daerah dan agama saat berkunjung ke objek wisata religi. Berikut adalah beberapa objek wisata religi yang ada di Kabupaten Nganjuk:

1. Masjid Yoni Al-Mubarok, Berbek, Kabupaten Nganjuk

Masjid Yoni Al-Mubarok adalah masjid tertua di Kabupaten Nganjuk. Masjid ini terletak di Desa Kacangan, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Masjid ini dibangun pada tahun 1745 oleh Raden Tumenggung Sosro Koesoemo atau Kanjeng Djimat, yang merupakan Bupati Pertama Nganjuk.

Masjid ini memiliki ciri khas berupa Yoni Kuno yang terletak di halaman masjid. Yoni Kuno ini kemudian diubah menjadi sebuah jam matahari yang dulunya digunakan sebagai acuan untuk mengetahui kapan waktu sholat tiba.

Masjid Yoni Al-Mubarok memiliki arsitektur perpaduan antara bangunan Hindu, Islam, dan Cina. Hal ini terlihat dari beberapa benda, seperti Lingga Yoni yang difungsikan sebagai jam matahari, pintu masuk berupa gapura ukiran buto (raksasa) berhias bunga. Sedangkan mimbarnya, berukiran khas Jawa.

Masjid Yoni Al-Mubarok adalah salah satu objek wisata religi yang populer di Kabupaten Nganjuk. Masjid ini selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.

2. Kompleks Makam Kanjeng Jimat, Berbek, Kabupaten Nganjuk

Kompleks Makam Kanjeng Jimat adalah salah satu objek wisata religi yang terletak di Desa Berbek, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Kompleks makam ini merupakan makam tokoh penyebar agama Islam di Kabupaten Nganjuk, yaitu KRT Sosrokoesoemo I atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kanjeng Jimat. cek fakta sejarahnya di artikel selainnya, https://nganjuk.pikiran-rakyat.com/kota-angin/pr-2197167578/fakta-sejarah-kabupaten-nganjuk-kanjeng-jimat-adipati-pertama-yang-berjasa-bagi-kota-angin

Kanjeng Jimat adalah utusan dari Keraton Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat untuk menyebarkan agama Islam di daerah Berbek yang pada saat itu masih dihuni mayoritas penduduk beragama Hindu-Buddha. Kanjeng Jimat berhasil menyebarkan agama Islam di daerah Berbek dan menjadi bupati pertama Kabupaten Nganjuk pada tahun 1745.

Kompleks Makam Kanjeng Jimat dibangun pada tahun 1745 bersamaan dengan berdirinya Masjid Al-Mubarok. Kompleks makam ini terdiri dari dua bagian, yaitu makam Kanjeng Jimat dan makam para pembantunya. Makam Kanjeng Jimat terletak di bagian tengah kompleks makam dan dikelilingi oleh makam para pembantunya.

Kompleks Makam Kanjeng Jimat merupakan objek wisata religi yang ramai dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah. Puncak kunjungan terjadi pada malam Jum'at Legi, yaitu malam Jum'at yang bertepatan dengan tanggal legi dalam penanggalan Jawa. Pada malam Jum'at Legi, kompleks makam ini akan ramai oleh peziarah yang datang untuk berdoa dan berziarah.

3. Masjid Kagungan Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Pakuncen, Patianrowo, Kabupaten Nganjuk

Masjid Kagungan Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Pakuncen, Patianrowo, Kabupaten Nganjuk adalah sebuah masjid yang dibangun pada tahun 1651 oleh Mbah Nurjalipah, seorang utusan dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Masjid ini dibangun sebagai tanda batas wilayah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan juga sebagai tempat untuk beribadah dan menyebarkan agama Islam.

Masjid Kagungan Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Pakuncen memiliki arsitektur yang unik dan khas Jawa. Masjid ini memiliki bangunan utama yang terbuat dari kayu jati dan beratap genteng.

Bangunan utama masjid ini memiliki serambi di bagian depan dan belakang. Serambi di bagian depan masjid ini digunakan untuk tempat sholat berjamaah, sedangkan serambi di bagian belakang masjid ini digunakan untuk tempat wudhu.

Masjid Kagungan Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Pakuncen juga memiliki beberapa bangunan pendukung, seperti menara masjid, gerbang masjid, dan makam Mbah Nurjalipah. Menara masjid ini memiliki tinggi sekitar 15 meter dan digunakan untuk mengumandangkan adzan. Gerbang masjid ini memiliki bentuk yang khas Jawa dan terbuat dari kayu jati. Makam Mbah Nurjalipah terletak di samping masjid dan sering dikunjungi oleh peziarah.

Masjid Kagungan Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Pakuncen merupakan salah satu objek wisata religi yang populer di Kabupaten Nganjuk.

4. Kompleks makam Tumenggung Kopek di Pakuncen, Patianrowo, Kabupaten Nganjuk

Kompleks makam Tumenggung Kopek di Pakuncen, Patianrowo, Kabupaten Nganjuk, merupakan salah satu objek wisata religi yang populer di Jawa Timur. Kompleks makam ini terletak di Desa Pakuncen, Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Kompleks makam Tumenggung Kopek merupakan makam dari Tumenggung Kopek, seorang tokoh sejarah yang berperan penting dalam perkembangan Islam di Kabupaten Nganjuk. Tumenggung Kopek adalah seorang punggawa dari Kadipaten Kertosono yang berjasa dalam menyebarkan agama Islam di wilayah tersebut.

Kompleks makam Tumenggung Kopek memiliki luas sekitar 2 hektar dan terdiri dari beberapa makam, antara lain makam Tumenggung Kopek, makam istrinya, makam putranya, dan makam para pengikutnya. Kompleks makam ini dikelilingi oleh tembok dan di dalamnya terdapat beberapa bangunan, antara lain masjid, sumur, dan petirtaan.

Masjid yang ada di kompleks makam Tumenggung Kopek merupakan masjid kuno yang dibangun pada abad ke-18. Masjid ini memiliki arsitektur Jawa yang khas dan masih digunakan untuk beribadah hingga saat ini.

Sumur yang ada di kompleks makam Tumenggung Kopek dipercaya memiliki air yang berkhasiat. Air sumur ini sering digunakan oleh para peziarah untuk mandi dan minum.

Petirtaan yang ada di kompleks makam Tumenggung Kopek merupakan petirtaan kuno yang dibangun pada abad ke-18. Petirtaan ini digunakan oleh para peziarah untuk berendam dan berdoa.

Kompleks makam Tumenggung Kopek merupakan salah satu objek wisata religi yang menarik untuk dikunjungi. Wisatawan dapat berziarah ke makam Tumenggung Kopek untuk mendoakan beliau dan belajar tentang sejarah Islam di Kabupaten Nganjuk.

5. Makam Raden Tumenggung Sosrodiningrat

Makam Raden Tumenggung Sosrodiningrat adalah makam keramat yang terletak di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngluyu, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Makam ini merupakan makam dari Raden Tumenggung Sosrodiningrat, yang merupakan Bupati Rajekwesi (sebelum menjadi Bojonegoro) pada tahun 1821-1823.

Raden Tumenggung Sosrodiningrat adalah seorang tokoh yang berperan penting dalam perjuangan melawan penjajah Belanda. Beliau dikenal sebagai sosok yang pemberani dan tangguh.

Makam Raden Tumenggung Sosrodiningrat dikelilingi oleh area pemakaman umum. Makam ini terletak di atas bukit dan dikelilingi oleh pepohonan yang rindang.

Pada bagian depan makam terdapat sebuah gapura yang bertuliskan "Makam Raden Tumenggung Sosrodiningrat". Di dalam gapura terdapat sebuah pendopo yang digunakan untuk beribadah dan berdoa.

Makam Raden Tumenggung Sosrodiningrat sering dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah. Peziarah datang untuk berziarah dan mendoakan Raden Tumenggung Sosrodiningrat.

6. Makam Syekh Sulukhi di Wilangan

Makam Syekh Sulukhi adalah makam keramat yang terletak di Desa Wilangan, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Syekh Sulukhi adalah seorang ulama besar yang hidup pada abad ke-15. Beliau adalah salah satu murid Sunan Ampel, salah satu wali penyebar agama Islam di Jawa. Syekh Sulukhi dikenal sebagai seorang wali yang memiliki karomah besar.

Makam Syekh Sulukhi terletak di atas bukit yang dikelilingi oleh hutan. Makam ini dikelilingi oleh pagar tembok dan terdapat sebuah bangunan mushola di depannya. Di dalam bangunan mushola terdapat sebuah makam yang dipercaya sebagai makam Syekh Sulukhi.

Makam Syekh Sulukhi merupakan salah satu destinasi wisata religi yang populer di Kabupaten Nganjuk. Wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Nganjuk dapat mengunjungi makam Syekh Sulukhi untuk berziarah dan mempelajari tentang sejarah dan budaya Islam di Indonesia.

7. Makam Ki Ageng Ngaliman di Ngliman, Sawahan

Ki Ageng Ngaliman adalah Tokoh penyebar agama Islam di wilayah Ngliman, Sawahan, Kabupaten Nganjuk. Sekaligus disebut sebagai cikal bakal berdirinya desa Ngliman.

Ki Ageng Ngliman dimakamkan di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan kurang lebih 50 Meter sebelah selatan Balai Desa Ngliman, Kbupaten Nganjuk.

Beliau dimakamkan bersama-sama dengan para sahabat dan pengikutnya. Dalam satu kompleks bangunan makam tersebut terdapat enam makam antara lain Ki Ageng Ngaliman, Pengeran Pati, Pangeran Kembang Sore, Pangeran Tejo Kusumo, Pangeran Blumbang Segoro dan Pangeran Sumendhi.

  1. Kompleks makam Sentono Kocek di Pace

Kompleks makam Sentono Kocek di Pace, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, merupakan salah satu objek wisata religi yang populer di daerah tersebut. Kompleks makam ini terletak di Desa Kedungrejo, Kecamatan Pace, dan berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat kota Nganjuk.

Kompleks makam Sentono Kocek ini terdiri dari makam Mbah Sentono Kocek dan makam para pengikutnya. Mbah Sentono Kocek adalah seorang tokoh penyebar agama Islam di daerah Pace. Beliau diperkirakan hidup pada abad ke-18.

Makam Mbah Sentono Kocek terletak di dalam sebuah bangunan beratap joglo. Bangunan ini dikelilingi oleh pagar tembok dan terdapat sebuah kolam di depan bangunan. Di dalam bangunan makam terdapat peti mati Mbah Sentono Kocek yang terbuat dari kayu jati.

Makam para pengikut Mbah Sentono Kocek terletak di sekitar makam Mbah Sentono Kocek. Makam-makam ini juga dikelilingi oleh pagar tembok dan terdapat sebuah pohon beringin yang besar di tengah-tengah area makam.

Kompleks makam Sentono Kocek ini ramai dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah, terutama pada hari-hari besar Islam, seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Para peziarah datang untuk berziarah dan mendoakan Mbah Sentono Kocek.

Selain sebagai objek wisata religi, kompleks makam Sentono Kocek juga menjadi tempat wisata alam. Di sekitar kompleks makam terdapat hamparan sawah dan pepohonan yang hijau. Suasana di kompleks makam ini sangat sejuk dan asri.

Itulah beberapa wisata religi yang terkenal di Kabupaten Nganjuk, wisata religi dapat menjadi pilihan berlibur yang menarik dan bermanfaat. Wisatawan dapat mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan sekaligus meningkatkan keimanan dan ketakwaan.***

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler