PORTAL NGANJUK – Ekonom Senior, Rizal Ramli kembali kritik proyek pemindahan ibu kota negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).
Menurut Rizal Ramli, proyek pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan hanya akan membenani rakyat.
Bahkan, Rizal Ramli juga mengatakan jika dirinya menjadi Presiden pasti dengan mudah membatalkan proyek pemindahan ibu kota baru.
“Kalau dipaksain tentu bisa (pindah ibukota), tapi sederhana saja deh keluarga pegawai negeri yang biasa kan pendapatannya pas-pasan, harus punya rumah baru di Penajam,” ujarnya dalam video di kanal Youtube Karni Ilyas Club, pada Jumat, 28 Januari 2022.
“Kalau elit kaya, hasil korupsi macam-macam nggak ada masalah, punya second atau three home,” sambungnya.
Selain soal itu, lanjut Rizal Ramli, belum tentu juga Presiden selanjutnya akan setuju dengan ide pemindahan IKN.
“Belum tentu Presiden yang akan datang setuju dengan ide itu, bisa-bisa mengingat pertimbangan anggaran yang sulit rakyat yang susah, dibatalin ini,” ungkapnya.
Bagi eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini pembatalan pembangunan IKN itu bukanlah hal mustahil.
Meski nantinya, istana negara telah terlanjur dibangun di IKN yang diberi nama Nusantara.
Karni Ilyas lantas mengatakan, hal tersebut bisa saja terjadi bila Rizal Ramli menjadi presiden.
“Apalagi kalau RR jadi presiden?” kata Karni Ilyas.
Rizal Ramli dengan yakin menjawab bahwa pembatalan IKN akan mudah dia lakukan jika menjadi presiden.
Baca Juga: Heboh Video Kaesang Pangarep Serang Balik Rizal Ramli hingga Berakhir Babak Belur, Begini Faktanya
“Apalagi kalau RR jadi presiden, selesai barang itu, gitu aja kok repot,” tandasnya, sebagaimana dilansir Portal Nganjuk dari Galamedia News dalam artikel “Rizal Ramli Akan Batalkan Proyek Pemindahan Ibu Kota dari Jokowi: Gitu Aja Kok Repot?”.
Dalam keterangan berbeda, RR tegas mengatakan, bila terpilih jadi presiden Indonesia, dia akan membatalkan proyek pemindahan IKN dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Bukan tanpa alasan Rizal Ramli hendak membatalkan proyek besar tersebut.
Ia berpendapat bahwa ada banyak negara yang mengalami kegagalan saat memindahkan IKN.
Contohnya Brasil yang memindahkan IKN dari Rio de Janeiro ke Brasilia City, di mana membutuhkan perjalanan pesawat selama kurang lebih empat jam.
“Dibangun (Brasilia City), gagal. Hanya jadi monumen. Hanya jadi tempat liburan, rapat pejabat sembari menghabiskan SPJ,” ujarnya.
Dia menilai, pemindahan IKN seharusnya tidak jauh dari lokasi lama, jika ingin berhasil.
“Kalau mau berhasil harus tidak jauh dengan ibu kota lama, kecuali niatnya jelek,” ungkap Rizal Ramli.***(Muhammad Ibrahim/Galamedia News)