PORTAL NGANJUK - Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penetapan 1 Syawal 1443 H pada Minggu, 1 April 2022.
Sebelum sidang digelar, akan dilakukan pengamatan hilal terlebih dahulu di 99 titik lokasi di seluruh Indonesia.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kemenag, Kamarudin Amin menyampaikan, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat digelar, sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan SIngapura).
Baca Juga: Ganjar Ungguli Prabowo Dalam Daftar Kandidat Capres 2024 via Charta Politika
Pada 1 Mei tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat.
Menurut kriteria MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
“Artinya, secara hisab, pada hari tersebut di posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS,” ujar Komaruddin yang dikutip Portal Nganjuk dari Antaranews, pada Selasa, 26 April 2022.
Baca Juga: Info BMKG Gempa Terkini Guncang Sukabumi, Dampak Dirasakan Hingga Bogor
Dengan demikian, kemungkinan 1 Syawal atau Idul Fitri 2022 kemungkinan jatuh pada 2 Mei.
Namun penetapannya baru akan diumumkan setelah sidang isbat 1 syawal 1443 H pada Minggu, 1 Mei 2022.
Sependapat dengan Kamaruddin, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin juga memprediksi bahwa 1 Syawal 1443 Hijriah kemungkinan jatuh pada 2 Mei 2022.
“Posisi kriteria berada di area perbatasan. Wilayah abang sedikit memenuhi kriteria. Dengan hisab yang dilakukan di Sumatera juga memenuhi kalau menggunakan elongasi geosentrik, Kalimantan dan Jawa sudah memenuhi, hasil rukyat, pada sidang isbat akan diterima, ini akan seragam pada 2 Mei 1 Syawalnya,” ujar Thomas.***