Sri Mulyani Beberkan Kerugian Pertamina Bisa Capai Rp190 Triliun, Erick Thohir Disebut Hanya Sibuk Kampanye

20 Mei 2022, 09:45 WIB
Sri Mulyani Beberkan Kerugian Pertamina Bisa Capai Rp190 Triliun, Erick Thohir Disebut Hanya Sibuk Kampanye /

PORTAL NGANJUK – Menteri BUMN, Erick Thohir disindir usai Menteri Keuangan, Sri Mulyani memaparkan prediksi kerugian yang akan dicapai PT Pertamina belum lama ini.

PT Pertamina disebutkan Sri Mulyani akan mengalami kerugian sebesar US$12,98 miliar atau sekitar Rp190,8 triliun pada akhir tahun.

Prediksi kerugian tersebut disebutkan oleh Sri Mulyani lantaran arus kas Pertamina yang sudah defisit US$2,44 miliar atau sekira Rp35,86 triliun pada Maret 2022 lalu.

Baca Juga: Stok Dalam Negeri Dianggap Lebih Dari Cukup, Jokowi Buka Kembali Ekspor Minyak Goreng Pada 23 Mei 2022

Defisit tersebut disebutkan oleh Sri Mulyani akibat adanya kenaikan harga minyak dunia dan Pertamina tidak langsung menaikkan harga minyak dalam negeri.

Namun, ketika Sri Mulyani menyampaikan prediksi kerugian yang akan dialami Pertamina, nama Erick Thohir pun dipertanyakan.

Pasalnya, sebagai Menteri BUMN, prediksi kerugian Pertaminan tersebut seharusnya disampaikan oleh Erick Thohir, bukan Sri Mulyani.

"Bapak MenBUMN @erickthohir yth, mhn penjelasan hal2 sbb : Kenapa defisit cash pertamina dan PLN thn 2022 diperkirakan sktr Rp 190 trilyun dan sktr Rp 71 trilyun tdk pernah Bpk buka dan justru Menkeu yg buka ?" ujar mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu dikutip dari akun Twitter miliknya.

Diucapkan oleh Said Didu pada beberapa waktu lalu bahwa Erick Thohir seharusnya menyampaikan laporan mengenai laporan keuangan BUMN tersebut termasuk Pertamina di dalamnya.

Said Didu menyindir tentang aktivitas yang dilakukan Erick Thohir terkait dengan laporan mengenai Pertamina yang seharusnya menjadi tanggung jawab Menteri BUMN tersebut.

Baca Juga: Kebijakan Baru Pemerintah, Subsisdi Biaya Rawat Pasien Covid-19 akan Segera Dihentikan

Erick Thohir disebut akan mencalonkan diri sebagai Presiden pada Pemilu 2024, yakni ketika masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) habis.

Oleh karena itu, Erick Thohir pada saat ini juga diduga sedang melakukan kampanye dengan sejumlah kunjungannya ke berbagai organisasi di Tanah Air.

"Bpk mungkin terlalu sibuk kampapnye ? Bagaimana saat harga minyak turun dan pertamina tidak menurunkan harga BBM ? spt dugaan saya bbrp waktu lalu bhw Pertamina, PLN dan Bulog sdh hadapi mslh besar," ujar Said Didu.

Diketahui bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani telah memprediksi bahwa kerugian PT Pertramina dapat mencapai Rp190 Triliun.

Baca Juga: Usai Pertamax, Pemerintah Dikabarkan Menaikkan Harga Pertalite, Menteri BUMN Akhirnya Buka Suara

Namun kapasitas Erick Thohir sebagai menteri BUMN dipertanyakan, karena seharusnya Erick lah yang menyampaikan kepada masyarakat, bukan Sri Mulyani.

Bahkan Erick disebut sibuk kampanye ditengah kerugian Pertamina yang diprediksi mencapai Rp190 Triliun.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Tags

Terkini

Terpopuler