Survei Kepuasan Rakyat Turun Pada Joko Widodo, Pengamat Politik: Tunda IKN dan Reshuffle Kabinet

20 Mei 2022, 13:21 WIB
Survei Kepuasan Rakyat Turun Pada Joko Widodo, Pengamat Politik: Tunda IKN dan Reshuffle Kabinet /Instagram @jokowi

PORTAL NGANJUK – Survei kepuasan atas pemerintahan Presiden Joko Widodo dinilai turun, banyak pengamat politik yang ikut menanggapi atas hal ini.

Dengan turunnya survei kepuasan rakyat atas kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo harusnya dijadikan tolak ukur untuk memperbaiki bagian yang masih mengecewakan.

Hal ini dikatakan oleh pengamat politik untuk memperbaiki keadaan pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan janji-janjinya saat kampanye.

Presiden Jokowi dinilai harus melakukan evaluasi pada kinerja menteri-menterinya yang dirasa rakyat masih jauh dari target.

Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Iman mengatakan Presiden Jokowi bisa mengevalusi menterinya yang dianggap kinerjanya kurang maksimal.

"Presiden Jokowi perlu melakukan evaluasi terhadap menteri yang kinerjanya kurang maksimal," ujar Arif Nurul Iman pada Kamis, 19 Mei 2022.

Baca Juga: Game Mobile Legends Akan Dihapus dari Playstore Tanggal 5 Juni 2022? Begini Penjelasan Lengkapnya

Menurut survei yang diambil dari Indikator Politik Indonesia mengatakan bahwa kepuasan publik menurun atas pemerintahan Presiden Jokowi hingga menjadi 58,1 persen.

Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Iman juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi untuk mengevalusi dan memaksimalkan kinerja menteri dengan menekankan menteri yang menyangkut kebutuhan banyak orang.

“Presiden Jokow seyogyanya melakukan evaluasi. Sehingga pos kementerian dapat maksimal, terutama yang menyangkut hajat hidup orang banyak," ujar Arif Nurul Iman.

Hasil survei ini di katakan oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, bahwa hasil survei kepuasan masyarakat untuk pemerintahan Presiden Jokowi yang turun menjadi 58,1 dengan sebelumnya dengan angka 59 persen.

"Kepuasan terhadap Presiden Jokowi kembali menurun menjadi 58,1 persen," ujar Burhanuddin Muhtadi.

Dikutip dari Pikiran-Rakat.com dari Antara mengatakan bahwa dengan turunnya hasil kepuasan masyarakat ini didominasi dengan cara pemerintah yang dinilai lambat dalam penanganan kasus minyak goreng yang terus melonjak dan langka.

Baca Juga: Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A23 dan Samsung Galaxy A32 Harganya Rp3 Jutaan Jangan Tertukar!

"Secara umum, penurunan approval Presiden Jokowi kali ini disebabkan oleh kesenjangan (gap) antara ekspektasi kebijakan dengan realitas di lapangan terkait penanganan minyak goreng," ujarnya.

Pengamat politik Hendri Budi Santrio mengatakan dalam akun Twitternya @satriohendri bahwa hal ini bisa dijadikan momen untuk Presiden Jokowi melakukan reshuffle menteri yang dinilai kerja kurang maksimal.

“Saat ini sebaiknya Presiden konsentrasi membenahi ekonomi Rakyat, tunda dulu IKN dan silahkan Reshuffle Kabinet walaupun sebentar lagi berakhir. Di injury time bukan hanya sering ada gol cantik tapi juga blunder fatal yang bikin kalah #hensat,” tulis Hendri Santrio dalam cuitan Twitternya.***

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler