Begini Tanggapan KemenPPPA Dan DPRD Jabar Soal Kasus Bully Bocah SD di Tasikmalaya yang Berujung Maut

23 Juli 2022, 12:32 WIB
Begini Tanggapan KemenPPPA Dan DPRD Jabar Soal Kasus Bully Bocah SD di Tasikmalaya yang Berujung Maut /Dok.kemenpppa.go.id

PORTAL NGANJUK – Terjadinya kasus perundungan bocah SD di Tasikmalaya yang berujung maut usai dipaksa setubuhi kucing itu tengah ramai dibicarakan hingga hari ini.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementrian Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Nahar meminta agar para orang tua bisa memberi pemahaman terkait tindakan kekerasan.

Orang tua perlu mengajarkan dan mendidik anak sebagai salah satu upaya pencegahan agar tidak terjadi tindakan kekerasan.

“Anak-anak harus diberikan pemahaman tentang bagaimana menghindari hal-hal yang dapat mengancam dirinya. Selain itu, juga perlu diberikan pemahaman lengkap mengenai apa itu tindakan kekerasan atau hal-hal yang dapat mencegah terjadinya kekerasan,” kata Nahar seperti dikutip PORTAL NGANJUK dari ANTARA News.

Baca Juga: Melonjak Naik, Berikut Daftar Harga Mie Instan di Indonesia Juli 2022!

Menurut Nahar, pemahaman yang disampaikan kepada anak akan sangat penting agar anak mempunyai bekal pengetahuan saat berinteraksi langsung dengan lingkungan.

“Bahwa kekerasan selalu mengintai kita, oleh karena itu kita tidak boleh lengah dan berusaha mungkin memastikan upaya-upaya yang bisa dilakukan sebagai pencegahan dan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya,” pesannya.

Seperti diketahui sebelumnya, bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat mendapat perlakuan mengerikan oleh teman-temannya.

Pasalnya bocah SD itu mengalami perundungan dan dipaksa oleh teman-temannya untuk menyetubuhi kucing dan adegannya direkam menggunakan kamera ponsel,

Bahkan videonya tersebar ke media sosial yang mengakibatkan korban merasa tertekan hingga merasa depresi.

Setelah kejadian itu bocah SD itu tidak makan dan minum dan berakibat buruk pada kesehatannya baik fisik maupun psikis, hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit dan berujung meninggal dunia dalam perawatan pada Minggu 18 Juli 2022.

Baca Juga: Viral di TikTok, Tangis Adzam Anak Bungsu Sule Dipeluk Rizky Febian, Netizen : Dia Lagi Curhat ke Kakaknya

“Kami berharap kasus perundungan di kalangan anak-anak, baik di lingkungan sekolah atau manapun semoga kasus serupa tidak terjadi lagi,” kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari saat dihubungi melalui telepon.

Ineu menjelaskan bahwa kasus perundungan yang terjadi sangat memprihatinkan dan sangat menyesalkan adanya kasus bully yang dinilai tidak etis ini.

Hal ini tentu saja menjadi tugas bersama baik dari pihak orang tua maupun sekolah. Peran dari guru BP juga harus ada untuk bimbingan konseling pada pelajar.

Pendampingan untuk anak sangat penting baik dari keluarga dan lingkungan sekolah perlu ditingkatkan lagi sehingga kasus serupa tidak terulang kembali.***

 

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler