6 Fakta Susno Duadji Orang Yang Berani Bersuara Dan Menganalisa Kasus Brigadir J, Hingga Dia Mendapat Teror

25 Agustus 2022, 16:07 WIB
6 Fakta Susmo Duadji Orang Yang Berani Bersuara Dan Menganalisa Kasus Brigadir J, Hingga Dia Mendapat Teror /tangkap layar youtube.com/Trans7

PORTAL NGANJUK - Penanganan perkara pembunuhan berencana Brigadir J yang didalangi oleh mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo masih menimbulkan berbagai pertanyaan. 

Baru-baru ini, muncul pernyataan darimantan Jenderal Polisi Bintang Tiga yakni Susno Duadji. Dia secara blak-blakan menyebutkan bahwa kasus Ferdy Sambo sebenarnya mudah sekali, tapi temboknya berat. 

Perkara yang sudah berjalan hampir dua bulan ini telah menyita perhatian publik dari berbagai rentetan drama yang dibuat oleh Ferdy Sambo.

Baca Juga: Link Nonton Streaming Anime Terbaru Fuuto Tantei Episode 2 Sub Indo Resmi Bstation, Penyihir di Kota Futo

Bahkan Presiden Jokowi mengimbau kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo agar kasus ini diusut tuntas hingga ke akarnya tanpa ada yang ditutup-tutupi. 

Berikut 6 Fakta Susmo Duadji Orang Paling Vocal Dalam Kasus Brigadir J:

1. Kasus Pembunuhan Bisa Diselesaikan Level Polres

Purawirawan Komjen Pol Susno Duadji menghadiri acara Catatan Demokrasi di salah satu stasiun TV sebagai narasumber.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap, 2 Motif Utama Brigadir J Dibunuh, Laporan Putri Candrawathi Bikin Ferdy Sambo Murka?

Dari awal, Susno Duadji ikut mengawal kasus pembunuhan Brigadir J dengan berbagai analisa yang telah dia dibuat sebagai mantan Kabareskrim Polri tahun 2008-2009.  

"Kalau kasus pembunuhan beberapa kesempatan saya katakan itu kasus yang simpel, sangat mudah sekali buktikannya level polres saja cukup," kata Susno Duadji dikutip PORTAL NGANJUK pada Kamis, 25 Agustus 2022. 

2. Ada Tembok Berat Untuk Mengungkap Kasus

Susno Duadji menyampaikan bahwa kasus ini bukan hanya kasus pembunuhan semata, Namun ada banyak sosok dibaliknya yang ikut peran serta untuk menjadi tembok berat dalam menyelesaikan kasus pembunuhan Brigadir J. 

"Persoalannya bukan kasusnya, tetapi temboknya berat. bayangkan saja Kapolri diback-up Menko Polhukam di back-up oleh Komisi III DPR RI, Kompolnas, Komnas HAM dan Presiden langsung, baru jebolnya sedikit-dikit." Kata Susno Duadji. 

Susno Duadji juga mengungkapkan bahwa dari berbagai rentetan drama pada akhirnya jebol hingga sudah ditetapkan tersangka utama, eksekutor, berperan ikut membantu sampai ditetapkan tersangka baru.

Istri Ferdy Sambo itu ditetapkan tersangka baru karena ikut membantu jalannya pembunuhan berencana tersebut. 

3. Masih Ada Tersangka Lainnya

Dari ke-5 orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, Susno Duadji meyakini bahwa masih akan ada tersangka yang lain bakal menyusul mengingat ada beberapa personil kepolisian yang masih ditahan dan dalam pemeriksaan terkait pelanggaran kode etik dalam menghalangi Penyidikan Kasus.

4. Ferdy Sambo Jadi Perwira Tinggi Pertama Terlibat Kasus Pembunuhan

Sementara itu, pada sebuah acara di stasiun TV swasta, Susno Duadji juga menyebutkan bahwa tersangka mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo merupakan perwira tinggi kepolisian yang pertama terlibat dalam kasus pembunuhan. 

Dalam hal itu terkait dalam pembunuhan ajudannya sendiri yakni Brigadir J. Bahkan atasan membunuh ajudannya  ini juga menjadi kali pertama yang diumumkan oleh Kapolri. 

5. Karena Terlalu Vocal Dalam Kasus Ferdy Sambo Susno Duadji Mendapat Teror Dari Kepolisian

Susno Duadji mengaku belakangan ini telah mendapat teror yang berasal dari kepolisian. Susno menyebut teror itu dilakukan karena dia sering berbicara dan menganalisa kasus pembunuhan yang melibatkan jenderal polisi bintang dua yakni Ferdy Sambo.

Susno mengungkapkan polisi-polisi itu melakukan teror,  dengan mendatangi usaha tambang milik sang anak yang berada di Lahat, Sumatera Selatan. 

Susno Duadji tidak menceritakan secara rinci dan jelas pertambangan milik putinya tersebut. Tetapi,dia hanya menyebutkan bahwa sekelompok polisi itu datang ke pertambangan milik anaknya pada 16 Agustus 2022 lalu. 

Para polisi itu datang dengan menggunakan mobil dinas plat Jakarta. Termasuk juga di dalam rombongan tersebut ada mobil Indonesia Automatic Fingerprint System (Inafis).

Susno menyebutkan bahwa kedatangan mereka bermaksud untuk meneror. Ditambah lagi, gerombolan anggota polisi itu datang ke usaha tambang milik putrinya tanpa membawa surat tugas. 

6. Susno Duadji Tidak Gentar Saat Diteror

Susno Duadji menduga gerombolan polisi itu dari kelompok yang tidak suka karena dirinya sering menganalisa kasus yang telah menjerat Irjen Ferdy Sambo. 

Susno Duadji menegaskan tidak akan tinggal diam dan berjanji akan terus bersuara selama masih melihat ada ketidakadilan dalam penanganan kasus pembunuhan Brigadir J tersebut.

Mengingat Susno Duadji sudah 35 tahun bergelut di instansi kepolisian, dia tentu mengetahui dengan betul mengenai kasus yang direkayasa ataupun tidak. 

Terlebih lagi, kasus rekayasa pembunuhan ini menyangkut nyawa seorang anggota polri. Oleh karenanya, Susno Duadji memastikan akan terus bersuara hingga kasus ini terselesaikan dengan jujur.***

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler