Jokowi Sempat Desak Tempat Duduk dengan Putin Harus Dekat, ‘Ancam’ akan Langsung Pulang?

8 September 2022, 10:27 WIB
Hasil Survei Indikator Politik Indonesia, Masyarakat Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi. (Foto: Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden). /

PORTAL NGANJUK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menjalani pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di bulan Juni 2022.

Setelah pertemuan itu selesai kini Jokowi sempat bagikan pengalaman dirinya saat bertemu Putin, salah satunya mengenai posisi tempat duduk.

Dalam pertemuan di Istana Kremlin, Jokowi dengan netral menyampaikan pesan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

"Isu perdamaian dan kemanusiaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia. Dalam konteks inilah, saya lakukan kunjungan ke Kyiv dan Moskow," kata Jokowi, Kamis, 30 Juni 2022.

Memang perang yang dilakukan cukup sulit, solusi tidak muncul begitu saja, karena mengetahuinya Jokowi ingin menjadi jembatan agar Rusia-Ukraina bisa berdamai.

Saat bertemu Putin, Jokowi menyebut tidak memiliki tujuan tertentu, hanya ingin 2 negara besar itu berdamai dan ingin perang segera reda.

Baca Juga: Unik! Simak Carane Ngundang Kewan atau Cara Memanggil Hewan dalam Bahasa Jawa

Selain menjadi jembatan, meminta untuk pemimpin di negara lain untuk menggerakkan semangat agar kerja sama global tetap stabil.

Putin menyebut kehadiran Jokowi bukan sebuah ancaman, justru dia senang karena mau bertemu dengannya.

Sempat menyebut bahwa hubungan baik terus dilakukan antara Rusia dan Indonesia sejak lama.

Setelah menjelaskan maksud perdamaian, justru Putin beralih topik untuk mengembangkan nuklir di Indonesia.

Ingin sekali mengembangkan tenaga nuklir dengan jangkauan nasional bisa tumbuh di Indonesia.

Baru-baru ini yang menjadi sorotan justru jarak dari kursi yang diduduki oleh Jokowi dan Putin saat pertemuan Juni lalu.

Jokowi menyebut akan langsung pulang jika saat pertemuan disediakan kursi yang berjarak 5 meter.

Baca Juga: Boleh Diisi Pertalite, Ini Daftar Mobil Baru Honda, Daihatsu, Toyota yang Boleh Memakai BBM Bersubsidi

Menurutnya ingin sedekat mungkin jarak antara mejanya dengan Putin, hal ini sebagai bukti bahwa Indonesia datang bukan sebagai ancaman, melainkan netral dan tidak memihak siapapun.
"Tidak diterima, tidak dengan jarak yang 5 meter, kalau saya diterima saat itu dengan jarak 5 meter, saya tinggal pulang, diterima kayak gitu ada yang mau, kalau saya ndak, ndak mau," kata Jokowi dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu, 7 September 2022.

Kembali mengingat cerita tentang perang, Jokowi menyebut kejadian yang terjadi akan sulit untuk dikendalikan.

Lantaran cukup sulit menggali informasi lebih dalam, akhirnya saat pertemuan Jokowi mengarahkan topik ke krisis pangan.

Stok gandum di Ukraina sangat melimpah, namun tidak bisa ekspor karena dihadang oleh tentara dari Rusia.

Baca Juga: Mastistis Adalah? Berikut Penyebab, Faktor Risiko, Gejala, dan Cara Mengobati Dan Pencegahan

Sekitar 77 ton gandum harus segera di ekspor, untuk memenuhi kebutuhan di sebagian besar negara yang membutuhkan.

Putin kala itu menyebut akan menjamin keselamatan kapal pengangkut gandum yang melintas di area perbatasan, tidak akan mencegahnya untuk lewat.

Setelah keputusan itu sekitar 2 minggu kapal dari Odessa bisa lewat dan melakukan ekspor ke Istanbul.

Demikian informasi terkait jarak kursi antara putin dan Jokowi.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden

Tags

Terkini

Terpopuler