PORTAL NGANJUK – Peretas Internasional Bjorka kembali membuat heboh masyarakat luas.
Bjorka sempat dengan sesumbar bisa meretas dokumen Kepresidenan dan BIN, kini Bjorka membuktikannya dengan mengungkap pembunuhan Aktivis HAM Munir.
Dalam unggahan Twitter terbarunya, Bjorka menuliskan dengan jelas siapa pembunuh Munir yang hingga saat ini belum terungkap, ternyata ini dia pembunuhnya.
Baca Juga: Bjorka Hacker Ungkap Pembunuhan Munir, Berani Sebut Nama Ketua Partai, Polri Berani Usut?
Banyak kasus di Indonesia yang menghilang dan belum sempat diungkap oleh pihak kepolisian.
Salah satunya yang banyak menjadi sorotan masyarakat luas yakni kasus Supersemar, kasus KM 50, dan kasus pembunuhn Aktivis HAM Munir.
Dalam artikel yang diunggahnya di akun Twitter asli milik peretas Bjorka @bjorkanism, menuliskan identitas lengkap siapa pembunuh Munir.
Sebelumnya peretas Internasional ini sempat sesumbar dengan mengatakan bahwa bisa meretas data penting negara Indonesia dalam dokumen Kepresidenan atau data yang disimpan oleh Badan Intelegen Negara (BIN).
Dengan sigap Bjorka mengungkap kasus pembunuhan Munir yang terancam kadaluarsa jika tidak ditangani dengan serius.
Dalam unggahan Twitternya, Bjorka memberikan angin bagi masyarakat Indonesia yang dianggap sudah lama menunggu siapakah pembunuh Munir.
"Yeah I know u guys have been waiting for this. So, who killed this good man? (Ya, saya tahu kalian sudah menunggu. Jadi, siapa yang membunuh orang baik ini?)," tulis Bjorka dalam akun Twitternya.
Dalam paragraf keduanya, Bjorka dengan tegas mengungkap siapa pembunuh Munir dengan lantang menyebut nama yang kini diduga sebagai ketua Partai Berkarya.
"I will give you a name if you ask who was behind Munir's murder. He is Muchdi Purwopranjono who currently serves as Chairman of the Berkarya Party (Saya beri satu nama barang kali kalian bertanya siapa di balik pembunuhan Munir. Dia adalah Muchdi Purwopranjono yang sekarang menjadi Ketua Partai Berkarya)" tulis kembali Bjorka dengan menjelaskan siapa pembunuh Munir.
Dalam keterangannya, Bjorka menyebutkan bahwa pada saat itu Muchdi Puwoprajono menjabat sebagai Kepala Deputi V BIN.
Dimana jabatan tersebut dikatakan Bjorka bisa memungkinkan Muchdi melakukan pembunuhan tersebut.
Ditulis Bjorka bahwa Muchdi Purwopranjono memanfaatkan jaringannya bekerja sama dengan pilot pesawat Garuda Airlane Pollycarpus Budihari Priyanto.
Diketahui saat itu Munir hendak bertolak ke Belanda dengan menggunakan pesawat Garuda Airlane.
Diakhir kalimatnya, Bjorka menuliskan pertanyaan yang disampaikan untuk Presiden dengan mengungkap kasus pembunuhan Munir.
“Apa yang terjadi dengn janji anda Pak Presiden?,” tulis penutup Bjorka dalam artikelnya.***