Ramai Isu Pemberhentian Pondok Gontor, Wakil Ketua MPR RI: Itu Terburu-buru

14 September 2022, 16:39 WIB
Pondok Modern Darussalam Gontor. Pihak Ponpes Gontor sampaikan beberapa hal penting untuk diketahui masyarakat melalui perwakilan pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ustadz Noor Syahid. /Instagram.com/@pondok.modern.gontor/

PORTAL NGANJUK – Terdapat isu pemberhentian operasional Ponpes Gontor usai tewasnya salah satu santri yang dianiaya seniornya.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mengatakan usulan itu terlalu terburu-buru.

Menurutnya masyarakat harus berpikir serta melihat sisi positif dari keberadaan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor.

“Kekerasan pada santri yang berujung pada kematian tentu sangat disayangkan, tapi mengusulkan Gontor sebagai institusi Pendidikan islam berbasis asrama dibubarkan atau izin operasionalnya dicabut, hemat saya itu pikiran terburu-buru,” tutur Ahmad Basarah dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, dikutip dari ANTARANEWS, Rabu, 14 Agustus 2022.

Baca Juga: Terkuak Informasi Rekening Brigadir J Dipakai Putri Candrawathi? Isu Adegan Mobil dan Kamar Semakin Mencuat

Ia kemudian memaparkan terkait kekerasan yang juga terjadi di Akademi Kepolisian, Akademi Militer atau Lembaga Pendidikan berbasis asrama lainnya.

Ahmad mengatakan bahwa izin operasional institusi Pendidikan tak lantas dicabut.

Tewasnya santri Gontor (AM) terjadi karena dianiaya oleh dua seniornya.

AM dan dua rekannya mendapat hukuman usai tidak bisa mengembalikan peralatan perkemahan.

Terkait hal ini, Ahmad Basarah mengajak semua pihak untuk cooling down dan bersikap proposional dalam menilai hal ini.

Baca Juga: Terkuak Pangakuan RR Alasan Susi Menangis di Kamar, Putri Terkapar di Kamar Hingga Buat Ferdy Sambo Terguncang

Kematian Santri itu diyakini akibat emosi santri-santri muda, bukan atas instruksi para guru dan Pimpinan Ponpes.

Dosen Pascasarjana Universitas Islam Malang itu menyebutkan tiga alasan untuk terus menjaga keberadaan Ponpes Gontor.

Pertama, Gontor adalah pesantren modern yang mendidik dan mengajarkan pola pikir terbuka kepada para santrinya lewat materi ajar yang ada.

Sebagai contoh kitab Bidayatul Mujtahid karangan Ibnu Rusyd dan kitab Al-Adyan.

Baca Juga: Terungkap! Rekening Gendut para Ajudan Ferdy Sambo Ternyata Dipakai Putri Candrawathi, Isu Aliran Dana Mencuat

Kedua, tambahnya, Ponpes Gontor telah melahirkan banyak tokoh moderat yang pro-politik kebangsaan, seperti K.H Hasyim Muzadi, Nurcholish Madjid, dan sebagainya.

“Saya tidak yakin jika budaya kekerasan dilakukan sistematis oleh pimpinan Gontor akan lahir tokoh-tokoh besar dan moderat seperti mereka,” ucapnya.

Ketiga, Sekretaris Dewan Penasehat PP Baitul Muslimin Indonesia itu memberikan apresiasi terhadap motto Ponpes tersebut.

Baca Juga: Istri Om Kuat Mendadak Muncul! Bocorkan Sifat Keji Suami, Kedekatan Putri Candrawathi dan Kuat Ma'ruf Terkuak?

Ponpes Gontor sendiri memiliki motto berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan berpikiran bebas.

Ia menambahkan bahwa Ponpes Gontor mengarahkan para santrinya untuk bersikap rasional tapi berakhlak mulia.

Oleh karenanya, dia mendorong kasus kematian santri dibawa ke meja hijau agar semua bukti dan dugaan bisa diperdebatkan secara rasional. ***

Editor: Christian Rangga Bagaskara

Tags

Terkini

Terpopuler