Pengakuan Jujur Susi Mencuat, Lihat Brigadir J dan Putri Candrawathi di Kamar, Adegan Terlarang Terbongkar

5 Oktober 2022, 08:15 WIB
Pengakuan Jujur Susi Mencuat, Lihat Brigadir J dan Putri Candrawathi di Kamar, Adegan Terlarang Terbongkar /Sumber Istimewa

PORTAL NGANJUK – Pihak Kepolisian kini telah resmi menahan Putri candrawathi pada 30 September 2022 lalu.

Pasca sang atasan ditahan, pengakuan jujur ART Ferdy Sambo bernama Susi, kini semakin mencuat ke publik.

Susi melihat Brigadir J dan Putri Candrawathi di dalam kamar, hingga terjadi hal mengejutkan, kini akhirnya terungkap beberapa petunjuk baru yang sangat tidak terduga.

Baca Juga: Leher Cedera Hingga Bergeser, Karir Lesti Kejora Terancam Hancur, Polisi Bongkar Fakta Baru Memilukan

Akhirnya susi memberikan pengakuan jujur, terungkap perbuatan mengejutkan sang ajudan, beberapa temuan berhasil dibongkar.

Dari keterangan susi melalui BAP, akhirnya terungkap beberapa petunjuk baru perbuatan Brigadir J yang mengejutkan banyak pihak.

Sebagaimana yang diketahui bahwa Putri Candrawathi hingga sekarang masih mengaku dilecehkan oleh Brigadir J.

Bahkan dalam isi SP3 Putri Candrawathi menyebut jika Brigadir J meraba bagian sensitif miliknya.

Namun, di sisi lain tak hanya dilecehkan, ternyata Putri Candrawathi disebut ada adegan jilatan maut yag dilakukan Brigadir J saat di Magelang.

Kini mulai terungkap hubungan Putri Candrawathi dan Brigadir J melalui Susi yang merupakan ART Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.

Sebagaimna diketahui, kini Putri Candrawathi dan Brigadir J sedang jadi sorotan publik.

Hal itu setelah mencuat dugaan pemerkosaan yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi.

Bahkan, dalam SP3 Putri Candrawathi menyebut soal Brigadir J yang memegang paha, kemaluan hingga payudara.

Kini diduga BAP Susi pun bocor, dan berisi soal pengakuan hubungan terlarang Putri Candrawathi dan Brigadir J.

Ferdy Sambo Kecewa Hingga Menangis

Dilansir dari Uncle Wira, Ferdy Sambo sempat guncang bahkan sampai menangis saat Ferdy Sambo menangis setelah mendengar pengakuan istrinya dan juga harus memerintahkan eksekusi mati Brigadir J.

Di rumah Saguling itu, Ferdy Sambo penuh kemarahan. Ferdy Sambo kemudian mengeluarkan perintah pada Bripka RR.

Ferdy Sambo dalam keadaan penuh emosi memerintahkan Bripka RR menembak mati Brigadir J.

Hal itu disampaikan Bripka RR melalui pengacaranya, Erman Umar.

Apa yang terjadi pada Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi itu dikisahkan pengacara Bripka Ricky Rizal (RR), Erman Umar.

Melalui Erman Umar, Bripka RR mengatakan pertemuan di Saguling, Jakarta Selatan sangat cepat. Dari pertemuan itu ada keputusan untuk membunuh Brigadir J.

Sebelum ada perintah tembak mati Brigadir J, Ferdy Sambo awalnya menanyakan soal peristiwa di Magelang pada Bripka RR.

“Kan di Saguling itu (Bripka RR) dipanggil. Dipanggil (Ferdy Sambo) dia tanya. ‘Ada kejadian apa, ada kejadian apa di Magelang? Kamu tahu enggak?’” kata Erman mengulang percakapan Ferdy Sambo dan Bripka RR di Saguling pada 8 Juli 2022.

Kemudian Bripka RR menjawab, tidak mengetahui apa yang terjadi di Magelang antara Brigadir J dan istri sang jenderal.

Bripka RR kemudian melihat perangai Ferdy Sambo yang sangat marah, bahkan hingga menangis.

Kepada Ferdy Sambo, Bripka RR menjawab apa yang dia lihat, yakni ketidaktahuan soal peristiwa yang dilaporkan Kuat Maruf maupun Putri Candrawathi. “Enggak tahu” kata Erman Umar menirukan jawaban dari Bripka RR pada Ferdy Sambo.

Ferdy Sambo marah, sambal mengatakan jika istrinya dilecehkan.

“Ini Ibu dilecehkan, pelecehan terhadap ibu,” ucap Erman mengulang perkataan Ferdy Sambo saat bertanya sambal marah pada Bripka RR.

“Dan itu sambil (Ferdy Sambo) nangis dan emosi,” kata Erman Umar.

“Saya enggak tahu Pak,” kata Erman mengulang perkataan Bripka RR.

Pertanyaan berani-tidak tembak Brigadir Yosua dilontarkan Ferdy Sambo di rumah dinas Kadiv Propam Polri di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel),

Hal itu diungkapkan pengacara Erman Umar atas kesaksian kliennya, Bripka RR. Peristiwa itu terjadi pada Jumat 8 Juli 2022.

"Bapak FS bertanya 'berani tidak tembak Yosua?'. Kemudian saya jawab 'saya tidak berani, Pak. Karena saya tidak kuat mentalnya'," kata Erman menirukan pengakuan Bripka Ricky, dikutip dari YouTube Uncle Wira.

Lanjut Erman, sebelum ditanya soal kesanggupan menembak Brigadir J, Bripka RR ditanya soal insiden yang terjadi di rumah Sambo di Magelang. Bripka RR atau Ricky rizal mengaku tidak tahu soal peristiwa tersebut.

"FS menyampaikan kalau Ibu PC dilecehkan oleh Yosua. FS sambil menangis dan emosi," ucap dia.

Setelah itu Bripka Ricky diminta memanggil Bharada Richard Eliezer (RE atau E). Bripka RR pun turun ke lantai 1 menggunakan lift dan menyampaikan ke Bharada E untuk menghadap Irjen Sambo.

Ia menjelaskan, kelima tersangka lalu berpindah dari rumah di Jalan Saguling ke rumah dinas Duren Tiga.

Bripka RR mengatakan dia diminta Kuat Ma'ruf menghampiri Brigadir Yosua yang sedang berada di taman samping.

Mereka bertiga lalu menemui Ferdy Sambo di ruang tengah rumah dinas. Sudah ada Ferdy Sambo dan Bharada E di ruang tengah tersebut.

"Kemudian Bripka Ricky hanya ingat mendengar Bapak FS mengucapkan 'jongkok!'. Tetapi Yosua tidak mau dan mundur sambil mengangkat kedua tangan di depan dada sambil berkata 'eh ada apa ini?'" tuturnya.

Bripka Ricky mengatakan Bharada E lalu menembak ke arah dada Brigadir J menggunakan senjata miliknya. Brigadir J pun jatuh telungkup dekat tangga, tepatnya di depan kamar mandi.

Baca Juga: Cedera Parah Akibat KDRT, Lesti Kejora Harus Jalani Operasi Kerongkongan, Dokter Bocorkan Fakta Mengejutkan

Bripka Ricky sempat berjalan ke arah dapur karena mendengar Brigadir Romer memanggil lewat HT. Namun saat itu dia tak menemukan siapa pun di ruang tengah sehingga kembali ke ruang tengah.

Erman mengatakan, Bripka RR melihat kondisi Ferdy Sambo terguncang hingga menangis.

Namun tentang penglihatannya pada Ferdy Sambo saat itu, Bripka RR tidak mengetahui alasannya.

“’Saya melihat bapak (Ferdy Sambo) memang guncang. Saya melihat bapak menangis,” kata Bripka RR.

“Enggak biasa (Ferdy Sambo) begitu kan. Tapi saya enggak tahu kejadian di sana, padahal saya ada di sana,” kata Erman menirukan ucapan Bripka RR.

Susi Sebagai Saksi Kunci

Susi merupakan saksi peristiwa di Magelang yang diduga membuat Ferdy Sambo membunuh Brigadir J.

Susi namanya disebut usai kasus Brigadir J yang turut menyeret Om Kuat, Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.

Susi adalah asisten rumah tangga (ART) keluarga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Susi disebut sebagai saksi utama dalam peristiwa yang terjadi di Magelang.

Susi juga pernah dipanggil Komnas HAM terkait kasus Brigadir J.

Susi juga menjalani permeriksaan uji kebohongan memakai lie detector bersama Putri Candrawathi.

Sebagaimana diketahui, Susi adalah saksi utama selain Kuat Maruf terkait peristiwa yang terjadi di Magelang.

Dikutip dari YouTube Anjas Asmara di Thailand, ada kabar dari sumber istimewa yang menyebutkan bahwa dugaan isi BAP Susi bocor.

Baca Juga: Kondisi Terbaru Lesti Kejora Jadi Sorotan, Polisi Kantongi Bukti dan Jadwalkan Pemeriksaan Rizky Billar

Dugaan BAP Susi ART Putri Candrawathi itu menduga hubungan terlarang Putri Candrawathi dengan Brigadir J itu jalan 7 bulan.

Sebelumnya diketahui bahwa Bripka RR akui lihat Om Kuat dalam keadaan tegang dan panik.

Awalnya, Bripka RR mengikuti skenario Ferdy Sambo.

Tapi akhirnya, Bripka RR berani melawan hingga membongkar skenario Ferdy Sambo.

Bripka RR pun juga menyebutkan bahwa Susi menangis di Magelang.

Bripka RR juga membantah adanya dugaan pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi.

Yang mana, Bripka RR tidak melihat adanya dugaan pelecehan seksual.

Peristiwa di Magelang Jawa Tengah itu penuh dengan teka-teki.

Banyak spekulasi bermunculan dalam kasus jumat berdarah di rumah dinas Ferdy Sambo itu.

Anjas menuturkan dari sumber istimewa itu menduga hubungan terlarang istri Ferdy Sambo itu dengan ajudan Brigadir J.

Bahkan, pada dugaan BAP Susi menyebutkan bahwa Putri Candrawathi dengan Brigadir J itu dari bulan Desember tahun lalu.

“Jika dihitung dari Desember berarti sudah 7 bulan dugaan hubungan terlarang Putri Candrawathi dengan Brigadir J," katanya dalam kanal YouTubenya, belum lama ini.

Katanya dugaan bocor BAP Susi ART Putri Candrawathi itu didapat dari sumber istimewa.

Dikatakannya bahwa peristiwa di Magelang itu Ajudan Ferdy Sambo Bripka RR melihat Susi menangis atau tangisan.

Kenapa kok dia (Susi) menangis terus apa hubungannya dengan Brigadir J dan Putri Candrawathi.

Menurut Anjas, keterangan dari sumber istimewa ini cukup masuk akal.

“Karena ada beberapa hal yang kita ketahui ketika membahas reaksi Susi."

“Kok engga masuk akal yah?, orang habis melihat majikan diduga perkosa atau pelecehan seksual yang dituduhkan pihak Putri Candrawathi," bebernya.

Baca Juga: Alami KDRT, Lesti Membawa 2 Saksi, Polisi Sudah Kantongi Bukti Bersiap Lakukan Pemeriksaan Rizky Billar

“Bukankah kalau ada adegan (dugaan pelecehan seksual) itu harusnya kita membantu menelepon Polisi atau tindakan lainnya seperti pada umumnya," sambungnya.

Lanjutnya dari sumber istimewa itu menduga Susi menangis lihat Putri Candrawathi dengan sosok pria, saat Ferdy Sambo pergi ke Jakarta.

Lagi, Anjas menyebutkan bahwa informasi yang didapatnya dari sumber istimewa itu bahwa BAP Susi menyebutkan Susi mengintip dan menceritakan apa yang dilihat dalam BAP Susi tersebut.

Menariknya, berdasarkan dugaan BAP Susi mengklaim hubungan terlarang Putri Candrawathi dengan Brigadir J.

“Dalam dugaan BAP tersebut yang diberikan sumber istimewa, dia menduga Putri Candrawathi dengan Brigadir J, punya hubungan spesial," katanya.

Dan menurut sumber istimewah itu diduga isi BAP Susi itu menyebutkan bahwa dia melihat Brigadir J dengan Putri Candrawathi di dalam kamar.

Lanjut Anjas menganalisis ini sangat masuk akal, karena menurutnya reaksi Susi ini menangis.

“Kalau dia (dugaan Susi) lihat kekerasan seksual seperti itu. Harusnya sebagai seorang perempuan dia melihat majikannya (Putri Candrawathi) dibegitukan yang ada dia emosi bahkan kalau nangis yah OK."

“Tetapi pasti sambil marah-marah dan banyak ekspresi tidak menangis doang," analisis dosen di Thailand itu.

Bahkan, menariknya lagi sumber istimewah itu menduga Putri Candrawathi dan Brigadir J punya hubungan dari bulan Desember.

Diketahui bersama Putri Candrawathi masih bersikukuh dengan pelecehan seksual.

Om Kuat, Bripka RR, dan Bharada E berdasarkan tes Lie Detector hasilnya jujur.

Sedangkan, Putri Candrawathi, Susi dan Ferdy Sambo hasilnya Polri belum diuumumkan.

Payudara Istri Ferdy Sambo Diraba Brigadir J

Dikutip dari Voxtimor, temuan Komnas HAM soal pelecehan seksual itu lalu mendapat tanggapan dari pihak Brigadir J.

Sebagai pengacara dari keluarga Yoshua, Johnson Panjaitan menyebut, saat pihaknya melapor ke Kabarskrim Polri. Ibu putri sudah membuat laporan atas dugaan pelecehan seksual Putri Candrawathi di Duren Tiga dan percobaan pembunuhan.

"Dan dengan tegas Polri menyatakan tidak ada tindak pidananya," kata Panjaitan dalam acara di ILC.

Anehnya, soal peristiwa di Magelang. Tidak ada laporan, tiba-tiba diungkapkan Komnas HAM.

"Gak ada pelaporan, tiba-tiba muncul. Jika dilihat dengan sungguh-sunggu, maka berkasnya hancur," tegas Panjaitan.

Panjaitan membeberkan, pihaknya berposisi sebagai pro justitia," tambah Panjaitan.

Menurutnya, jika memang sungguh-sungguh yah pro justitia.

"Walau mengelak bahwa itu peristiwa tanggal 7, tetapi harus melihat laporan Bu Putri," kata pengacara keluarga Brigadir J itu.

Panjaitan menagku, sudah memiliki SP3 laporan Putri Candrawathi.

Berikut Isi SP3 Laporan Putry Candrawatri yang dibacakan J.Panjaitan, yang dikutip melalui Youtube TvOnews 6 September 2022.

Pada hari jumat tanggal 8 Juli 2022, sekitar Pukul 17.00 di Komleks Duren Tiga....

Bermula ketika korban sedang berada didalam kamar. Dalam posisi terbaring di tempat tidur, tiba tiba pelaku (Brigadir J) masuk dan lansung memegang paha, kemaluan, serta memegang payudara korban.

Kemudian korban kaget, dan langsung berteriak tolong...tolong..tolong...

Namun pelaku langsung mengancam korban dengan cara menodong senjata api ke kepala korban.

Korban yang merasa ketakutan, kembali berteriak dengan kalimat tolong-tolong...tolong...

Pelaku langsung keluar dari kamar korban. Akibatnya korban merasa ketakutan dan menceritakan kepada suami korban.

Demikian isi surat SP3 laporan Putri Sambo yang dibacakan J.Panjaitan beberapa waktu lalu.

Putri Candrawathi Ikut Menikmati

Kini Putri Candrawathi masih jadi sorotan publik setelah pengakuannya diperkosa oleh Brigadir J.

Diduga pengakuan Putri Candrawathi itulah yang membuat Ferdy Sambo menghabisi nyawa Brigadir J.

Putri Candrawathi merupakan tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.

Hingga kini Putri Candrawathi belum juga ditahan karena memiliki hak istimewa.

Bahkan Putri Candrawathi masih ngotot diperkosa oleh Brigadir J.

Menurut keterangan Putri Candrawathi, Brigadir J masuk ke kamarnya lalu terjadilah pemerkosaan.

Namun pernyataan Putri Candrawathi yang mengaku dapat pelecehan seksual justru diragukan.

"Dia (Brigadir J) menjilati tangan, lalu bagian-bagian sensitif," kata Putri Candrawathi, dikutip dari tvOne News.

Selain itu, pengakuan Putri justru dinilai menunjukkan bahwa dia menikmati setiap perlakuan yang diduga dilakukan oleh Brigadir J.

Lantas benarkah hal itu yang didengar Susi?

Susi Dengar Suara Desahan

Sementara itu, anggota Komisi III DPR Dipo Nusantara mengatakan, narasi dugaan kekerasan seksual dalam peristiwa pembunuhan Yosua memang sulit diterima.

Sebab, Polri jelas-jelas sudah mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3).

Dalam berita acara pemeriksaan (BAP) konfrontasi Putri terkait dengan narasi pelecehan seksual tersebut.

Dalam BAP itu, Putri Candrawathi menceritakan kejadian di Magelang pada 7 Juli sekitar pukul 18.00 sampai 19.30.

Saat itu Yoshua disebut masuk ke kamarnya. Putri menyebut dirinya sedang tidak enak badan.

Istri eks Kadivpropam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo tersebut menyatakan bahwa Yoshua memaksanya untuk berdiri dan menuju pintu.

”Lalu, Yosua membuka pintu kaca dan sambil jalan ke arah keluar pintu kaca,” ujar Putri dalam BAP.

Pada saat itu, Putri mengaku sengaja menyenggol keranjang tumpukan pakaian yang sudah disetrika.

Dia juga menendang-nendangkan kakinya ke pintu kaca dengan harapan ada orang yang mendengar.

”Setelah posisi saya berada di depan pintu kaca, saya tidak melihat ada orang di sekitar tangga,” tuturnya.

Putri lalu mengatakan bahwa, Yoshua menghempaskan tubuhnya hingga terjatuh di depan pintu kamar mandi yang posisinya berhadapan dengan pintu kaca dan berada di depan pintu kamar.

”Saya terjatuh saat itu, terduduk menyandar ke keranjang pakaian kotor dengan posisi kaki lurus,” terangnya.

Keterangan Putri dalam BAP itu bertentangan dengan saksi lain. Salah satunya, keterangan saksi Susi.

Dalam keterangannya, Susi menyebutkan bahwa dirinya melihat Yosua masuk ke kamar Putri, lalu mendengar suara mendesah.

”Artinya, itu (keterangan Putri) bisa terbantahkan,” terangnya, dikutip Teras Gorontalo dari Voxtimor.

Dipo menyebut keterangan Putri Candrawathi yang tertuang dalam BAP itu sangat mungkin menjadi acuan Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk menyimpulkan terjadinya dugaan kekerasan seksual.

”Kalau berdasar keterangan satu pihak saja, tentu belum bisa disimpulkan terjadi pelecehan,” tutur politikus PKB tersebut.

Motif Sebenarnya Ferdy Sambo Mulai Terkuak

Motif asli Ferdy Sambo yang selama ini menjadi misteri itu, kini melalui pernyataan Kamaruddin Simanjuntak yang merupakan pengacara keluarga Brigadir J akhirnya mulai dapat terungkap.

Pernyataan Kamaruddin itu ternyata sangat menghebohkan masyarakat, bahkan ancaman tak terduga Putri Candrawathi akhirnya terbongkar.

Kamaruddin Simanjuntak membongkar terkait dugaan perselingkuhan Ferdy Sambo dengan wanita yang disebut sebagai 'Si Cantik'.

Kemudian Brigadir J disebut berperan sebagai ajudan yang dipercaya Ferdy Sambo, ia diduga menjadi informan kepada Putri Candrawathi.

Didapatkan dari pernyataan pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, menyebut jika suami Putri Candrawathi, Ferdy Sambo sudah menikah lagi dengan wanita yang disebut sebagai 'Si Cantik'.

Sehingga hal tersebut yang memicu pertengkaran antara Ferdy Sambo dengan Putri Candrawathi yang perselingkuhan tersebut dibongkar oleh Brigadir J.

Kemudian, muncul kabar perselingkuhan Putri Candrawathi dengan Kuat Maruf diduga dari rasa kesal Putri Candrawathi dengan sang suami, Ferdy Sambo.

Lalu, Kamarudin Simanjuntak dalam perbincangannya dengan Uya Kuya menyebutkan pertengkaran antara Ferdy Sambo dengan sang istri, Putri Candrawathi terjadi sejak bulan Juni 2022 tepatnya pada tanggal 21.

“Jadi pertengkaran itu tanggal 21 Juni 2022, pertengkarannya antara Ferdy Sambo dan Putri akibat si cantik cantik itu,” tutur Kamaruddin Simanjuntak yang dikutip melalui Channel YouTube Uya Kuya Tv.

Menurut yang dikatakan Kamaruddin, setelah terjadi pertengkaran hebat antara Putri Candrawathi dengan sang suami, Putri mengancam Ferdy Sambo akan melaporkan suaminya atas bisnis mafianya.

“Putri Candrawathi mengancam Ferdy Sambo akan melaporkan keatasannya dan membuka bisnis mafianya itu yang antara lain Judi, kemudian tata niaga sabu-sabu atau narkoba termasuk prostitusi,” lanjutnya.

Pengacara Brigadir J juga menuturkan bahwa alasan Brigadir J dibunuh disebabkan karena almarhum Brigadir J yang diduga sebagai informan memberikan informasi terkait suami Putri Candrawathi, Ferdy Sambo sudah menikah lagi.

“Almarhum (Brigadir J) diduga sebagai informannya ibu Putri, maka dia diancam dibunuh, dia sudah tau bakal dibunuh karena ancaman itu sangat kencang dari Ferdy Sambo,” ungkap pengacara Brigadir J.

Lebih jauh lagi, Kamaruddin Simanjuntak pun membeberkan bahwa terkait pernikahan Ferdy Sambo sudah dibenarkan oleh Kabareskrim.

"Si cantik itu saya konfirmasi ke Bareskrim dibenarkan bahwa mereka telah menikah dan dinikahkan oleh rohaniawan,

Maka saya bilang 'tangkap rohaniawan itu kenapa menikahkan polisi perwira yang sudah menikah'," tegas Kamaruddin Simanjuntak.

Operasi Penyelamatan Ferdy Sambo

Akhirnya terungkap sosok yang memproklamirkan aksi 'gotong royong' selamatkan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dalam kasus Brigadir J.

Operasi penyelamatan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi ternyata disusun sosok pemegang jabatan strategis di kursi dewan.

Sosok pemegang jabatan strategis di kursi dewan ternyata berani menyuap istana presiden demi menyelamatkan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dalam kasus Brigadir J.

Sosoknya merupakan orang yang memiliki jabatan dan kedudukan di senayan. Bahkan, disebut sosok ini berani menyuap para menteri hingga mantan Polri.

Sosok penyuap istana yang bantu Ferdy Sambo agar lolos dari hukuman dan status istimewa Putri Candrawathi dalam kasus Brigadir J ini diungkap pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.

Kamaruddin Simanjuntak bongkar sosok penyuap istana yang bantu Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi untuk menutupi kasus pembunuhan Brigadir J.

Dengan berani, Kamaruddin Simanjuntak pengacara keluarga Brigadir J ini mengungkapkan bahwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi diduga banyak melakukan suap yang menyebabkan dirinya hingga saat ini belum ditahan.

Baru-baru ini Kamaruddin Simanjuntak bongkar sosok yang diduga membantu Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi untuk menyuap istana agar menjadi benteng kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat.

Secara terang-terangan, Kamaruddin ungkap sosok penyuap itu merupakan salah satu pimpinan komisi DPR RI yang diduga kuat bantu Ferdy Sambo untuk melobi Istana melalui sekretaris negara, namun tak disebutkan identitas jelasnya.

Dilansir dari Ayobandung, Kamaruddin Simanjuntak pengacara Brigadir J ini menduga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sudah melakukan banyak suap tak hanya untuk salah satu pimpinan komisi DPR RI saja.

Kamaruddin menyebut juga bahwa berdasarkan informasi intelijen, Ketua Komisi DPR RI ini melobi juga kementerian lainnya, yakni eks Polri.

Karena hal itulah, Kamaruddin pengacara Brigadir J ini menyuarakan kepada Presiden Jokowi agar segera membentuk tim independen guna mengusut tuntas dugaan keterlibatan para pimpinan DPR RI di kasus pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambo cs.

Seperti diketahui, kasus Ferdy Sambo yang melibatkan istrinya Putri Candrawathi menyebabkan tewasnya Brigadir J ini masih belum menemui titik terang, karena masih banyak hal yang belum terungkap.

Kamaruddin menilai bahwa kasus pembunuhan Brigadir J ini tidak mudah untuk mengungkap siapa saja yang terlibat di dalamnya jika tak diusut lebih dalam.

Bukan tanpa alasan, Kamaruddin Simanjuntak pengacara pemberani ini sangat mengikuti perkembangan kasus Ferdy Sambo.

Menurutnya, berdasarkan informasi intelijen ada dugaan keterlibatan pihak lainnya mulai dari Polres, Polda, Pidum Polri hingga Propam Polri.

Hingga saat ini, perkembangan kasus Sambo, Polri baru menetapkan lima tersangka yang terlibat pembunuhan Brigadir J, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf.

Di samping itu, dalam proses penyidikan kasus Sambo ini masih menimbulkan banyak kejanggalan, Kamaruddin pun mempertanyakan peran Komisi Pemberantasan Korupsi.

Kamaruddin pengacara keluarga Brigadir J mempertanyakan peran KPK ini karena dirinya menduga ada dugaan suap yang dilakukan Sambo untuk menutupi kasusnya.

Kamaruddin Simanjuntak menilai bahwa dugaan suap ini sudah dengan jelas terlihat oleh publik.

“Kenapa belum ada yang ditangkap satupun padahal sudah terang-terangan ada yang menyuap ada yang disuap,” ungkap Kamaruddin.

Pengacara keluarga Brigadir J ini menambahkan bahwa Ferdy Sambo sudah jelas melakukan dugaan suap ke beberapa pihak untuk melancarkan skenario palsu serta menutupi kasus pembunuhan Brigadir J.

Dugaan Kamaruddin ini tak asal-asalan, pasalnya menurut Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Hasto Atmojo Suroso mengaku bahwa pihaknya memang benar sempat diberi dua amplop diduga berisi uang oleh pihak Sambo.

Tak hanya ke sejumlah pihak lain, para ajudan Ferdy Sambo juga sempat dijanjikan sejumlah uang untuk melancarkan skenario pembunuhan berencana terhadap Yosua.

Selain dugaan suap, Kamaruddin membeberkan juga bahwa Sambo ini disebut-sebut sempat mengucurkan dana besar-besaran guna memuluskan skenario palsunya.

Tetapi, Kamaruddin tak mengungkapkan siapa sosok salah satu pimpinan DPR RI yang diduga membantu Sambo untuk suap ke istana serta tak menyebut sosok lainnya yang diduga terlibat untuk melancarkan skenario tersebut.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Tags

Terkini

Terpopuler