5 Korban Gempa Bumi Cianjur Alami Gangguan Jiwa, Pemerintah Upayakan Untuk Penanganan ke Panti Sosial

30 November 2022, 07:49 WIB
5 Korban Gempa Bumi Cianjur Alami Gangguan Jiwa, Pemerintah Upayakan Untuk Penanganan ke Panti Sosial /Dok Humas BNPB

PORTAL NGANJUK - Hingga kini masih dilakukan pencarian terkait korban dari gempa bumi berkekuatan 5,6 SR yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat.

Saat ini para korban pun dilakukan evakuasi dan diungsikan ke tempat yang lebih aman dan terus dipantau mengenai kondisi para korban.

Kementerian Kesehatan RI melaksanakan skrining terhadap para pengungsi korban bencana gempa bumi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Baca Juga: SEGERA CEK, Keajaiban dan Banjir Rezeki Akan Menghampiri 4 Weton Ini di Bulan Desember Menurut Primbon Jawa

Tujuan dari dilakukannya skrining ini adalah untuk melihat kondisi kejiwaaan para korban.

Dari hasil skrining yang telah dilakukan tersebut diketahui hasilnya sebanyak lima korban di tenda pengungsian, mengalami gangguan jiwa.

"Ada skrining untuk melihat apakah korban mendapat gangguan jiwa atau tidak. Hasilnya, sebanyak lima orang sudah kami temukan mengalami gangguan jiwa," ungkap Pelaksana Tugas Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI, Sumarjaya, sebagaimana dilansir PORTAL NGANJUK dari Antara, Rabu, 30 November 2022.

Baca Juga: Ini Hukum Berhubungan Suami Istri Pada Malam Takbir Hari Raya Menurut Islam? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Sumarjaya menjelaskan, skrining psikologi dilakukan petugas dari Direktorat Kesehatan Jiwa Kemenkes RI kepada sejumlah korban di tenda pengungsian.

Upaya skrining ini mendapat dukungan dari Program Kesehatan Jiwa Psikososial.

Menurut Sumarjaya, sebanyak lima korban yang mengalami gangguan jiwa telah diantar oleh petugas kesehatan menuju yayasan panti sosial di Cianjur untuk dititipkan.

"Yang gangguan jiwa sudah kami tangani dan sudah kami titipkan di yayasan," ujar Sumarjaya.

Sumarjaya menjelaskan, hasil skrining terhadap pengungsi korban gempa, umumnya menunjukan gangguan psikologi ringan berupa trauma.

Dijelaskan, umumnya gejala trauma tersebut diperlihatkan dengan ketakutan korban untuk kembali ke rumah tinggal masing-masing.

"Umumnya mereka memilih tetap tinggal di tenda atau di luar ruangan karena masih trauma dengan adanya gempa susulan. Bahkan sejumlah korban yang menjalani perawatan di rumah sakit di wilayah Cianjur, memilih untuk menjalani penanganan penyakit di luar gedung," ungkapnya.

 
Akan tetapi, lanjutnya, beberapa kali kejadian gempa susulan, membuat para korban yang mengalami trauma tetap memilih bertahan untuk dirawat di pelataran rumah sakit pada tempat terbuka.

Hingga hari kesembilan pascabencana, tercatat 703 orang korban luka gempa Cianjur, 73.693 orang pengungsi, 326 orang meninggal dunia, dan enam orang masih dalam pencarian.***

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler