Ferdy Sambo Ternyata Sering Pisah Rumah Dengan Putri Candrawathi, Bharada E Bongkar Hal Diluar Dugaan

30 November 2022, 21:21 WIB
Ferdy Sambo Ternyata Sering Pisah Rumah Dengan Putri Candrawathi, Bharada E Bongkar Hal Diluar Dugaan /Sumber Istimewa

PORTAL NGANJUK – Sidang kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo hingga kini masih terus berlanjut.

kini telah telah didapat sejumlah keterangan dari beberapa saksi, ada yang memberatkan namun ada yang meringankan Brigadir J.

Namun kini Bharada E mendapat giliran memberi kesaksian fakta tak terduga soal Ferdy Sambo diungkap dalam sidang.

Baca Juga: Singgung Soal Kehormatan, Ferdy Sambo Sedih dan Menangis Saat Melihat Foto Keluarga, Akibat Ulah Brigadir J?

Informasi baru terkait kondisi rumah tangga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dibeberkan oleh salah satu ajudan Ferdy Sambo,yakni Bharada E.

Dalam sebuah sidang kasus pembunuhan terhadap Brigadir J dengan terdakwa Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf, Bharada E bicara di depan majelis hakim sebagai saksi.

Dia menuturkan bila mantan Kadiv Propam itu memiliki tiga rumah, di antaranya terletak di Saguling, Komplek Polri Duren Tiga, dan rumah Bangka.

Untuk kesehariannya, Ferdy Sambo dilaporkan kerap pulang ke rumah Bangka, sementara Putri sendiri tinggal di Saguling.

Kebiasaan Sambo pisah rumah dengan sang istri diketahui Bharada E lantaran dirinya ditugaskan piket di Saguling, bersama empat ajudan lain, termasuk Brigadir J.

"Mengenai kebiasaan FS pisah rumah dengan saudara PC saudara ketahui sendiri atau berdasarkan perintah lain?" kata hakim.

"Tahu sendiri karena saya piket," ujar Bharada E menjawab.

Baca Juga: 3 Manfaat Penting Asuransi untuk Keluarga

Ada pun rumah Bangka yang didiami Sambo menurut Bharada E sering dipakai untuk menerima tamu dari luar kota.

"Kediaman Bangka kalau ada tamu dari luar di Bangka karena kalau kediaman Saguling tidak banyak yang tahu kecuali internal sendiri,

Kalau Pak FS dari kantor istirahatnya di Bangka," katanya.

Hakim pun menanyakan mengapa Sambo dan Putri kerap tinggal terpisah padahal jarak satu sama lain tidak terlalu jauh.

"Bangka dan Saguling kan tidak jauh kenapa FS pisah rumah?" ujar hakim.

Bharada E menjelaskan bahwa rumah Bangka lebih sering disinggahi Sambo lantaran atasannya itu kerap pulang malam dan diharuskan untuk kembali dinas keesokan harinya.

"Biasanya beliau kan pulang tengah malam. Di Bangka di-swab terus mandi-mandi," katanya.

Disamping itu muncul pula dugaan soal kondisi menyesihkan Brigadir J.

Astaga! Brigadir J Diduga Menjadi Korban Kejahatan Seksual Karena Dituduh Suka Dugem dan Tempramental

Reza Indragiri yang merupakan Pakar Psikologi Forensik mengatakan bahwa soal Brigadir J merupakan korban kekerasan seksual.

Beberapa fakta baru soal kondisi miris Brigadir J yang akhirnya terkuak dalam persidangan, masyarakat dibuat geram.

Baca Juga: Waduh! Sekuriti Ferdy Sambo Bongkar Sifat Asli Brigadir J, Yosua Disebut Kerap Mengajaknya Ke Diskotik

Sempat ditunda selama sepekan, Pejabat Humas PN Jaksel, Djuyamto mengatakan agenda sidang kali ini ialah pemeriksaan saksi untuk tiga terdakwa.

Diantaranya adalah terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E), Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Maruf.

Sebelumnya, keterangan saksi, seperti asisten rumah tangga (ART) Sambo, Susi, ajudan Sambo, Daden, dan pekerja Sambo lainnya, Damson, cenderung banyak memberatkan Yoshua.

Pasalnya, Yoshua disebut punya kepribadian ganda, temperamental, pemarah, tukang dugem, dan memiliki kecenderungan hiperseks alias kecanduan secara seksual.

Setelah menyaksikan sikap-sikap buruk tentang Yoshua dipreteli saksi-saksi di persidangan, Reza justru semakin yakin Yoshua adalah korban.

Menurut dia, sifat-sifat tersebut merupakan beberapa dampak yang biasanya dialami korban kekerasan seksual, yang alami pelecehan lebih dari sekali.

“Semua (sikap Yoshua) yang disebutkan itu justru cerminan orang-orang yang pernah mengalami kejahatan seksual,” ucapnya, dikutip dari YouTube Kontroversi, Metro Tv, Senin, 21 November 2022.

Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Teror Ancaman Pinjol Ilegal

Ketika korban kejahatan seksual tidak mampu berkata-kata atau mencari pertolongan, Reza menjelaskan bahwa yang biasanya terjadi adalah sikorban cenderung berperilaku demikian.

“Terlebih karena dia laki-laki, yang notabene dianggap sebagai jenis kelamin yang kuat dan lebih berkuasa dalam relasi seksual,

Sehingga cenderung dianggap sebagai pelaku, semakin sulit bagi laki-laki yang jadi korban untuk cari pertolongan,” kata dia.

Tapi betapapun mulut bungkam, menurut Reza kesakitan dan penderitaan yang dialami korban kejahatan seksual dari hari ke hari semakin nyata, termasuk dalam kasus Yoshua.

“Maka pantas bagi kita untuk berspekulasi, bahwa keterangan saksi, ditambah dengan penilaian hukum,

Justru mempertegas kekhawatiran saya bahwa mendiang Brigadir Yoshua adalah korban kejahatan seksual,” kata dia lagi.

Sebelumnya, Reza Indragiri merupakan satu dari sekian ahli yang menyangsikan adanya kekerasan seksual oleh Yoshua terhadap atasannya, Putri Candrawathi.

Sejak kasus mengudara, Juli lalu, Reza selalu vokal menyuarakan analisanya bahwa Yoshua lah korban pelecehan itu, jikapun benar ada dan terbukti.

“Sekarang bulan November. Saya justru semakin khawatir, bahwa tampaknya mendiang Brigadir Yoshua ini memang mengalami kejahatan seksual secara berulang kali,” ucap dia.

Terungkap! Kuat Maruf Ternyata Pegang Tubuh Putri candrawathi Saat di Magelang

Sampai saat ini proses persidangan kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo masih terus akan bergulir.

Pihak Hakim bahkan telah menghadirkan beberapa saksi dalam persidangan, guna mendapat kesaksian dan fakta baru.

Belakangan baru terkuak bahwa Om Kuat ternyata pegang tubuh Putri Candrawathi ketika di Magelang, beberapa petunjuk baru akhirnya mulai terungkap.

Baca Juga: Mantan Pacar Disebut Jadi Orang Ketiga Saat Masih Menjadi Istri Sule, Nathalie Beri Pembelaan Diluar Dugaan

Om Kuat alias Kuat Ma'ruf merupakan salah satu tersangka kasus pembunuhan Brigadir J yang kini menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Dalam persidangan lanjutan Bharada E, akhirnya terungkap soal Om Kuat alias Kuat Ma'ruf berani pegang tubuh Putri Candrawathi.

Hal tersebut diungkap Susi ART Putri Candrawathi dalam kesaksiannya dalam sidang lanjutan Bharada E.

Sebagaimana diketahui, belakangan ini telah beredar isu hubungan spesial Putri Candrawathi dan Om Kuat alias Kuat Ma'ruf.

Diketahui Om Kuat alias Kuat Ma'ruf merupakan sopir keluarga Putri Candrawathi.

Hingga akhirnya tindakan Kuat Ma'ruf yang berani memegang Putri yang merupakan atasannya serta tindakannya melarang ajudan memicu banyak pertanyaan.

Kini akhirnya terungkap soal hubungan Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi yang sebenarnya.

Dalam persidangan, dikutip Teras Gorontalo dari Polri TV, Susi menceritakan saat dirinya menemukan Putri tergeletak di lantai 2 di rumah Magelang.

Saat itu, dirinya melihat Om Kuat memegang tubuh Putri.

Namun, Om Kuat dikatakannya cuma memegang bagian kaki saja. Tujuannya untuk memeriksa suhu tubuh istri Ferdy Sambo tersebut.

Baca Juga: Nathalie Holscher Mulai Angkat Bicara Soal Somasi Dari Wati Sang Mantan ART, Pengakuan Tak Terduga Terbongkar

"Om Kuat megang badannya, kakinya, (lalu bilang) 'Ini kakinya dingin'," tutur Susi.

Di sisi lain, Hakim Wahyu menanyakan sosok Kuat Ma'ruf yang kala itu berani memegang tubuh Putri, yang merupakan istri seorang Jendral.

"Kuat ini siapa? Sopir kan?" tanya Wahyu. Hal itu diiyakan oleh Susi.

"Kok berani dia pegang tubuhnya majikannya? Masuk akal nggak?" tanya Hakim Wahyu lagi.

"(Kuat Ma'ruf cuma) megang kakinya," tutur Susi.

"Lha ya megang kakinya (atau) perkara megang apa, tapi berani megang tubuhnya kan? Harusnya kalau dia memegang tubuhnya saudara Putri kemudian memapah ke kasur,

Itu masuk akal. Macam kayak dia dokter, nanya dulu, 'Kenapa? Oh saya pegang kakinya dulu ya?'" kata hakim Wahyu.

Hubungan Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi Terkuak

Hubungan spesial Kuat Ma’ruf dengan Putri Candrawathi diungkap Kuasa Hukum Kuat Ma’ruf.

Hubungan spesial Kuat Ma'ruf dengan Putri Candrawathi dibantah oleh Kuasa Hukum Kuat Ma’ruf.

Irwan menegaskan bahwa hubungan Kuat Ma’ruf dengan Putri Candrawathi hanya sebatas majikan dan bawahan.

"Ya hubungan secara personal hanya antara majikan dengan bawahan, dengan ART. Tidak ada dekat dan tidak dekat," beber

Irwan pun menyebut bahwa Kuat Ma'ruf telah bekerja di keluarga Ferdy Sambo selama 10 tahun sebagai seorang asisten rumah tangga (ART).

"Jadi Kuat ini 10 tahun dia kerja. Sempat dia istirahat 2 tahun karena COVID. Setelah Lebaran baru dia masuk lagi dan kemudian ditugaskan di Magelang," jelasnya.

Mulanya Kuat direkrut sebagai seorang sopir, namun lantaran sudah memiliki hubungan yang sangat dekat, ia mendapatkan tugas-tugas yang berkaitan dengan pekerjaan asisten rumah tangga.

"Awalnya dia direkrut sebagai sopir. Kemudian dalam perjalanannya namanya sopir mungkin karena sudah terlalu dekat,

Sehingga banyak fungsi-fungsi asisten rumah tangga yang dikerjakan (Kuat Ma'ruf) juga," terangnya.

Sebelumnya, hubungan Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi juga dipertanyakan oleh ibu Brigadir J di persidangan pada Rabu 2 November 2022.

Sebagaimana diketahui, Kuat Ma'ruf dihadirkan sebagai saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu 2 November 2022.

Di persidangan tersebut, ibu Brigadir J Rosti Simanjuntak meluapkan emosinya kepada Om Kuat.

Secara terang-terangan, dia menanyakan hubungan Kuat Ma’ruf dan Putri Candrawathi.

"Kuat Ma'ruf, skenario yang sangat hebat. Sangat luar biasa saya lihat di dalam kasus ini. Kalian mengetahui semua. Bahkan menginginkan daripada kematian anakku," katanya.

Bahkan ibu brigadir J menyebut Kuat memiliki posisi lebih dominan dariapda Putri Candrawathi, yang dalam pekerjaan adalah majikannya.

"Ada apa kamu sama si Putri itu Kuat Maruf? Siapanya si Putri kamu? Sampai kamu mendesak mengatur si Putri," tuturnya.

Payudara Istri Ferdy Sambo Diraba Brigadir J

Dikutip dari Voxtimor, temuan Komnas HAM soal pelecehan seksual itu lalu mendapat tanggapan dari pihak Brigadir J.

Sebagai pengacara dari keluarga Yoshua, Johnson Panjaitan menyebut, saat pihaknya melapor ke Kabarskrim Polri. Ibu putri sudah membuat laporan atas dugaan pelecehan seksual Putri Candrawathi di Duren Tiga dan percobaan pembunuhan.

"Dan dengan tegas Polri menyatakan tidak ada tindak pidananya," kata Panjaitan dalam acara di ILC.

Anehnya, soal peristiwa di Magelang. Tidak ada laporan, tiba-tiba diungkapkan Komnas HAM.

"Gak ada pelaporan, tiba-tiba muncul. Jika dilihat dengan sungguh-sunggu, maka berkasnya hancur," tegas Panjaitan.

Panjaitan membeberkan, pihaknya berposisi sebagai pro justitia," tambah Panjaitan.

Menurutnya, jika memang sungguh-sungguh yah pro justitia.

"Walau mengelak bahwa itu peristiwa tanggal 7, tetapi harus melihat laporan Bu Putri," kata pengacara keluarga Brigadir J itu.

Panjaitan menagku, sudah memiliki SP3 laporan Putri Candrawathi.

Baca Juga: Rizky Billar Dikabarkan Cekcok Dengan Tetangga Usai Ngebut di Komplek, Lesti Kejora Beri Sikap Mengejutkan

Berikut Isi SP3 Laporan Putry Candrawatri yang dibacakan J.Panjaitan, yang dikutip melalui Youtube TvOnews 6 September 2022.

Pada hari jumat tanggal 8 Juli 2022, sekitar Pukul 17.00 di Komleks Duren Tiga....

Bermula ketika korban sedang berada didalam kamar. Dalam posisi terbaring di tempat tidur, tiba tiba pelaku (Brigadir J) masuk dan lansung memegang paha, kemaluan, serta memegang payudara korban.

Kemudian korban kaget, dan langsung berteriak tolong...tolong..tolong...

Namun pelaku langsung mengancam korban dengan cara menodong senjata api ke kepala korban.

Korban yang merasa ketakutan, kembali berteriak dengan kalimat tolong-tolong...tolong...

Pelaku langsung keluar dari kamar korban. Akibatnya korban merasa ketakutan dan menceritakan kepada suami korban.

Demikian isi surat SP3 laporan Putri Sambo yang dibacakan J.Panjaitan beberapa waktu lalu.

Putri Candrawathi Ikut Menikmati

Kini Putri Candrawathi masih jadi sorotan publik setelah pengakuannya diperkosa oleh Brigadir J.

Diduga pengakuan Putri Candrawathi itulah yang membuat Ferdy Sambo menghabisi nyawa Brigadir J.

Putri Candrawathi merupakan tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.

Hingga kini Putri Candrawathi belum juga ditahan karena memiliki hak istimewa.

Bahkan Putri Candrawathi masih ngotot diperkosa oleh Brigadir J

Menurut keterangan Putri Candrawathi, Brigadir J masuk ke kamarnya lalu terjadilah pemerkosaan.

Namun pernyataan Putri Candrawathi yang mengaku dapat pelecehan seksual justru diragukan.

"Dia (Brigadir J) menjilati tangan, lalu bagian-bagian sensitif," kata Putri Candrawathi, dikutip dari tvOne News.

Selain itu, pengakuan Putri justru dinilai menunjukkan bahwa dia menikmati setiap perlakuan yang diduga dilakukan oleh Brigadir J.

Lantas benarkah hal itu yang didengar Susi?

Susi Dengar Suara Desahan

Sementara itu, anggota Komisi III DPR Dipo Nusantara mengatakan, narasi dugaan kekerasan seksual dalam peristiwa pembunuhan Yosua memang sulit diterima.

Sebab, Polri jelas-jelas sudah mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3).

Dalam berita acara pemeriksaan (BAP) konfrontasi Putri terkait dengan narasi pelecehan seksual tersebut.

Dalam BAP itu, Putri Candrawathi menceritakan kejadian di Magelang pada 7 Juli sekitar pukul 18.00 sampai 19.30.

Saat itu Yoshua disebut masuk ke kamarnya. Putri menyebut dirinya sedang tidak enak badan.

Istri eks Kadivpropam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo tersebut menyatakan bahwa Yoshua memaksanya untuk berdiri dan menuju pintu.

”Lalu, Yosua membuka pintu kaca dan sambil jalan ke arah keluar pintu kaca,” ujar Putri dalam BAP.

Pada saat itu, Putri mengaku sengaja menyenggol keranjang tumpukan pakaian yang sudah disetrika.

Dia juga menendang-nendangkan kakinya ke pintu kaca dengan harapan ada orang yang mendengar.

”Setelah posisi saya berada di depan pintu kaca, saya tidak melihat ada orang di sekitar tangga,” tuturnya.

Putri lalu mengatakan bahwa, Yoshua menghempaskan tubuhnya hingga terjatuh di depan pintu kamar mandi yang posisinya berhadapan dengan pintu kaca dan berada di depan pintu kamar.

”Saya terjatuh saat itu, terduduk menyandar ke keranjang pakaian kotor dengan posisi kaki lurus,” terangnya.

Baca Juga: LINK Nonton Spy X Family Episode 17, Lengkap Sub Indo, Kualitas HD, Legal Bukan di Samehadaku atau Oploverz

Keterangan Putri dalam BAP itu bertentangan dengan saksi lain. Salah satunya, keterangan saksi Susi.

Dalam keterangannya, Susi menyebutkan bahwa dirinya melihat Yosua masuk ke kamar Putri, lalu mendengar suara mendesah.

”Artinya, itu (keterangan Putri) bisa terbantahkan,” terangnya, dikutip Teras Gorontalo dari Voxtimor.

Dipo menyebut keterangan Putri Candrawathi yang tertuang dalam BAP itu sangat mungkin menjadi acuan Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk menyimpulkan terjadinya dugaan kekerasan seksual.

”Kalau berdasar keterangan satu pihak saja, tentu belum bisa disimpulkan terjadi pelecehan,” tutur politikus PKB tersebut.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Tags

Terkini

Terpopuler