Sederet Makna Dibalik Bleketepe, Salah Satu Rangkaian Pernikahan Adat Jawa Kaesang dengan Erina!

10 Desember 2022, 09:43 WIB
Sederet Makna Dibalik Bleketepe, Salah Satu Rangkaian Pernikahan Adat Jawa Kaesang dengan Erina! /- Foto : Portal Jogja/Siti Baruni/

PORTAL NGANJUK - Kini publik tengah ramai memperbincangkan mengenai pernikahan dari putra presiden yakni Kaesang Pangarep.

Dalam pernikahan adat Jawa mempunyai banyak rangkaian, salah satunya adalah bleketepe.

Bagi anda yang tidak tahu mengenai bleketepe, dibawah ini merupakan penjelasan mengenai salah satu rangkaian pernikahan adat jawa yakni bleketepe.

Baca Juga: Kondisi Jaehyun, Johnny, dan Jungwoo NCT 127 Usai Kecelakaan di Lokasi Syuting, Saksi Sebutkan Hal Ini

Rangkaian pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono telah dimulai sejak 8 Desember 2022.

Pada 9 Desember 2022, kedua keluarga melakukan prosesi siraman yang diawali dengan pemasangan bleketepe.

Bleketepe di tempat Kaesang Pangarep dipasang oleh Presiden Jokowi sementara yang berada dirumah Erina Gudono dilakukan oleh sang kakak laki-laki.

Baca Juga: Jaehyun, Johnny, dan Jungwoo NCT 127 Jatuh Saat Syuting hingga Dilarikan ke Rumah Sakit, Begini Kondisinya

Ternyata pemasangan bleketepe dalam pernikahan adat jawa yang dilakukan oleh dua keluarga calon pengantin baik keluarga Kaesang Pangarep dan Erina Gudono memiliki banyak makna yang tidak banyak diketahui banyak orang.

Bleketepe sangat erat kaitannya dengan rangkaian pernikahan adat Jawa.

Bleketepe diambil dari kata Bale Katapi dimana Bale sendiri berarti tempat dan Katapi memiliki arti memisahkan kotoran untuk kemudian dibuang.

Dengan begitu arti dari bleketepe sendiri merupakan sebuah tempat dimana kotoran dipilah untuk kemudian dibuang.

Bleketepe sendiri dibuat dari anyaman daun kelapa yang hijau dan biasanya simbolis dipasang didepan pintu masuk rumah atau tempat acara.

Yang bertugas memasangnya adalah sang ayah. Setelah dipasang, ini merupakan tanda bahwa pengantin sudah siap melanjutkan prosesi siraman.

Pemasangan bleketepe sendiri biasanya akan dilakukan bersamaan dengan pemasangan lainnya seperti pemasangan tuwuhan yaitu pohon pisang raja.

Berikut beberapa makna dari pemasangan bleketepe yang menjadi rangkaian wajib dalam pernikahan adat jawa.

1. Simbolis Pernikahan Adat Jawa Dimulai

Pemasangan bleketepe pada bagian depan gerbang rumah merupakan tanda simbolis bahwa pemilik rumah akan memulai pernikahan dengan adat jawa.

2. Menolak Bala

Setiap orang tua yang memasang bleketepe ini tentunya memiliki harapan bahwa acara pernikahan yang akan digelar bisa terbebas dari bala atau hal tidak baik.

Bleketepe bagi mereka yang percaya akan bisa menjaga serta menghindarkan calon pengantin dan keluarga dari marabahaya dan niat buruk.

3. Ajakan Orang Tua dan Calon Pengantin Untuk Penyucian Diri

Semua yang hadir dan masuk ke tempat dan sudah melewati bleketepe maka diharapkan lahir dan batinnya akan bersih.

Kebersihan dan kesucian dari orang yang sudah masuk melewati bleketepe, hal ini dikarenakan kotoran yang dimiliki sudah dipilah dan dibuang.

Nantinya diharapkan yang sudah bersih dan suci ini akan memancarkan cahaya yang disebut Nur Harapan.

 

4. Penyucian Lokasi 

Memasang bleketepe oleh keluarga diharapkan dapat menyucikan lokasi untuk digunakan pada acara-acara berikutnya.

Pemasangan bleketepe sendiri erat kaitannya dengan proses selanjutnya yaitu siraman. Pemasangan ini memiliki makna bahwa orang tua maupun calon pengantin mengajak para tamu maupun siapapun untuk menyucikan diri.

Hal ini dikarenakan lokasi mempunyai peran penting berlangsungnya acara pernikahan sehingga diharapkan dalam keadaan suci agar pernikahan berjalan lancar.

Demikian merupakan makna yang terkandung serta harapan dari adanya pemasangan bleketepe yang dilakukan dalam sebuah prosesi pernikahan adat Jawa termasuk pernikahan Kaesang dengan Erina. ***

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler