Usai Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023, Ketum PSSI Ungkap Beberapa Keraguan FIFA Kepada Indonesia

31 Maret 2023, 16:14 WIB
Usai Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023, Ketum PSSI Ungkap Beberapa Keraguan FIFA Kepada Indonesia /YouTube Sekretariat Presiden/

PORTAL NGANJUK – Belum lama ini Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengungkapkan alasan mengapa FIFA membatalkan Piala Dunia U20 2023 digelar di Indonesia.

Menurutnya ada dua alasan Indonesia batal jadi tuan rumah ajang tersebut, yakni perihal keamanan dan transformasi sepak bola pascat ragedi Kanjuruhan beberapa waktu lalu.

Pernyataan itu disampaikan Erick Thohir dalam konferensi pers yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 31 Maret 2023.

Baca Juga: BMKG Sebut Indonesia Berpotensi Alami Siklon Tropis Herman dalam Waktu Dekat, Apa Itu?

Sebelumnya, Erick telah menemui Presiden FIFA Gianni Infantino di Doha, Qatar untuk berdialog perihal pembatalan Piala Dunia U20.

Erick menjelaskan, sebagai otoritas tertinggi sepak bola dunia, FIFA tentunya mengedepankan faktor keamanan kepada setiap peserta Piala Dunia U20.

Namun, ramainya aksi penolakan Timnas Israel ke Indonesia dinilai FIFA rentan mengancam keamanan sehingga menjadi salah satu dasar alasan membatalkan tuan rumah Indonesia.

Lebih lanjut, Erick membantah jika alasan pembatalan tuan rumah Piala Dunia U20 di Indonesia karena tidak siapnya fasilitas stadion.

Dia menegaskan bahwa enam venue yang bakal digunakan telah siap dan lolos verifikasi FIFA.

"FIFA menjamin keamanan salah satunya. Ini yang menjadi pertimbangan FIFA (membatalkan tuan rumah).

Baca Juga: Berselisih Soal Royalti dengan Ahmad Dhani, Once Tidak Merasa Bersalah Bawakan lagu Dewa 19 Karena Sudah…

Kalau fasilitas, FIFA juga bicara, sebelumnya lapangan yang belum siap pemerintah pusat siapkan, sehingga siap dan lolos," ucap Erick, dikutip dari Channel YouTube Sekretariat Presiden.

“Saya rasa pertimbangan ini memang menjadi keputusan FIFA (membatalkan tuan rumah Piala Dunia U20),” ucapnya melanjutkan.

Selain faktor keamanan, Erick juga menilai FIFA meragukan keseriusan Indonesia dalam melakukan transformasi sepak bola yang sebelumnya digaungkan usai Tragedi Kanjuruhan.

Mengingat, insiden yang terjadi pada 1 Oktober 2022 itu telah menyebabkan 135 orang meninggal dunia. ***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Tags

Terkini

Terpopuler