PORTAL NGANJUK – BFI Finance, lembaga keuangan non-bank Indonesia, dikabarkan terkena serangan siber pada 21 Mei 2023. Serangan tersebut mengakibatkan gangguan pada sistem TI perusahaan, termasuk situs web dan aplikasi selulernya.
BFI Finance telah mengambil langkah-langkah untuk memulihkan sistem IT-nya dan bekerja sama dengan penegak hukum untuk menyelidiki serangan tersebut.
Serangan dunia maya terhadap BFI Finance merupakan pengingat akan meningkatnya ancaman kejahatan dunia maya. Karena bisnis semakin bergantung pada teknologi, mereka menjadi lebih rentan terhadap serangan.
Penting bagi bisnis untuk memiliki langkah-langkah keamanan dunia maya yang kuat untuk melindungi data dan sistem mereka dari serangan.
Berikut adalah beberapa tips bagi bisnis untuk melindungi diri dari serangan Syber:
- Gunakan kata sandi yang kuat dan ubah secara teratur.
- Instal perangkat lunak keamanan dan selalu perbarui.
- Berhati-hatilah dengan informasi apa yang Anda bagikan secara online.
- Waspadai penipuan phishing dan bentuk rekayasa sosial lainnya.
- Siapkan rencana jika terjadi serangan dunia maya.
Dengan mengikuti tips ini, bisnis dapat membantu melindungi diri dari serangan dunia maya.
Namun, para pemegang rekening bank mau-tidak mau harus pasrah ketika bank yang ia percaya diserang secara siber. Dan tidak jarang dampaknya akan membuat dana dan akun rekening yang tidak aman.
Namun ternyata pemegang rekening bank bisa meminimalisir kerugian yang datang dari dampak bank kepercayaannya di serang siber IT, bagaimana?
Berikut adalah beberapa tips tentang bagaimana pemegang rekening bank dapat melindungi diri dari dampak bank di serangan secara siber :
- Berhati-hatilah dengan informasi apa yang Anda bagikan secara online. Jangan bagikan informasi pribadi Anda, seperti nomor Jaminan Sosial atau nomor rekening bank Anda, dengan siapa pun yang tidak Anda kenal dan percayai.
- Waspadai penipuan phishing dan bentuk rekayasa sosial lainnya. Penipuan phishing adalah email atau pesan teks yang tampaknya berasal dari sumber yang sah, seperti bank Anda, tetapi sebenarnya berasal dari penipu yang mencoba mencuri informasi pribadi Anda. Jangan klik tautan di email atau pesan teks dari orang yang tidak Anda kenal.
- Gunakan kata sandi yang kuat dan ubah secara teratur. Kata sandi Anda harus terdiri dari minimal 8 karakter dan menyertakan campuran huruf besar dan kecil, angka, dan simbol. Anda juga harus mengubah password Anda secara teratur.
- Instal perangkat lunak keamanan dan selalu perbarui. Perangkat lunak keamanan dapat membantu melindungi komputer Anda dari malware dan ancaman lainnya. Pastikan untuk selalu memperbarui perangkat lunak keamanan Anda dengan tambalan keamanan terbaru.
- Berhati-hatilah dengan situs web apa yang Anda kunjungi dan file apa yang Anda unduh. Hanya kunjungi situs web yang Anda percayai dan hanya unduh file dari sumber tepercaya.
- Pantau laporan rekening bank Anda untuk setiap transaksi yang tidak sah. Jika Anda melihat ada transaksi yang tidak sah, segera laporkan ke bank Anda.
Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat membantu melindungi diri dari dampak bank kepercayaan di serang secara siber oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Berikut adalah beberapa tips tambahan:
- Gunakan pengelola kata sandi untuk menyimpan kata sandi Anda. Ini akan membantu Anda melacak kata sandi Anda dan membuatnya lebih mudah untuk membuat kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun.
- Aktifkan autentikasi dua faktor untuk akun online Anda. Ini akan menambah lapisan keamanan ekstra ke akun Anda dengan mengharuskan Anda memasukkan kode dari ponsel Anda selain kata sandi saat Anda masuk.
- Berhati-hatilah dengan informasi yang Anda bagikan di media sosial. Penjahat dunia maya dapat menggunakan informasi yang Anda bagikan di media sosial untuk menargetkan Anda dengan penipuan phishing atau serangan lainnya.
- Tetap up-to-date pada ancaman dunia maya terbaru. Ada banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu Anda tetap mendapat informasi tentang ancaman dunia maya terbaru. Anda dapat membaca blog keamanan, berlangganan buletin keamanan, dan mengikuti pakar keamanan di media sosial. ***