Klaim Anies Terkait Anggaran Rp700 T Kemenhan untuk Beli Alutsista Bekas?! CEK Fakta Benar/Salah!

10 Januari 2024, 16:55 WIB
Klaim Anies Terkait Anggaran Rp700 T Kemenhan untuk Beli Alutsista Bekas?! CEK Fakta Benar/Salah! /wikipedia

Portalnganjuk.com – Anies Rasyid Baswedan, yang merupakan calon Presiden 2024, dengan nomor urut satu tersebut mengatakan anggaran Rp700 triliun Kementerian Pertahanan (Kemenhan) digunakan untuk membeli alutsista bekas.

Klaim tersebut disampaikan oleh Pak Anies dalam penyampaian visi misinya di bidang pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik pada acara debat ketiga Pilpres 2024 yang bertempat di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu, 7 Januari 2024

Anies mengatakan klaim tersebut dalam kalimat berikut:

“Sebuah ironi karena itu kita ingin mengembalikan dan Rp700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu, justru digunakan untuk membeli alat alat alutsista yang bekas. Disaat lebih dari separuh tentara kita tidak memiliki rumah dinas,...”

Apa Benar klaim yang disampaikan oleh Pak Anies itu? Mari Cek Faktanya.

Anggaran Kemenhan pada periode 2020-2024

Klaim yang disampaikan oleh Anies Baswedan pada debat calon presiden putaran kedua, Minggu 7 Janurai 2024 lalu, terkait anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sebesar Rp700 triliun dan pembelian alutsista bekas perlu dikaji ulang.

Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan, anggaran Kemenhan pada periode 2020-2024 mencapai Rp692,92 triliun. Anggaran tersebut memang meningkat signifikan dibandingkan periode sebelumnya, yaitu Rp136,9 triliun pada tahun 2019. Namun, kenaikan anggaran tersebut tidak seluruhnya digunakan untuk membeli alutsista bekas.

Anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pada periode 2020-2024 tidak hanya dialokasikan untuk membeli alutsista bekas, namun juga digunakan untuk kesejahteraan prajurit, riset, dan pengembangan SDM.

Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan, anggaran Kemenhan pada periode 2020-2024 mencapai Rp692,92 triliun. Anggaran tersebut terbagi menjadi tiga jenis, yaitu belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal.

Belanja pegawai merupakan jenis anggaran terbesar di Kemenhan, yaitu sebesar Rp377,14 triliun atau 54,6% dari total anggaran. Belanja pegawai digunakan untuk gaji dan tunjangan prajurit, serta pensiun.

Belanja barang merupakan jenis anggaran kedua terbesar di Kemenhan, yaitu sebesar Rp206,42 triliun atau 29,8% dari total anggaran. Belanja barang digunakan untuk pengadaan bahan baku, peralatan, dan perlengkapan TNI.

Belanja modal merupakan jenis anggaran ketiga terbesar di Kemenhan, yaitu sebesar Rp109,36 triliun atau 15,6% dari total anggaran. Belanja modal digunakan untuk pembelian alutsista baru, pemeliharaan dan modernisasi alutsista yang sudah ada, serta pembangunan infrastruktur pertahanan.

Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa anggaran Kemenhan memang difokuskan untuk kesejahteraan prajurit dan pembangunan alutsista. Namun, anggaran tersebut juga digunakan untuk riset dan pengembangan SDM.

Selain itu, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) berencana untuk membeli 12 jet tempur Mirage 2000-5 bekas yang diproduksi oleh Czechoslovak Group (CSG) dari Qatar.

Rencana tersebut diumumkan pada bulan September 2023. Namun, pada bulan Januari 2024, Kemenhan mengumumkan bahwa rencana pembelian tersebut dibatalkan atau ditunda.

Kemenhan pada periode 2020-2024 menganggarkan belanja alutsista sebesar Rp385 triliun. Anggaran tersebut diproyeksikan bersumber dari hutang luar negeri sebesar Rp285 triliun dan APBN sebesar Rp100 triliun.

Pada tahun 2024, Kemenhan mendapatkan alokasi anggaran Rp139,26 triliun dalam APBN 2024. Anggaran tersebut terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp40,4 triliun, belanja barang sebesar Rp46,4 triliun, dan belanja modal sebesar Rp52,4 triliun.

Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa belanja modal Kemenhan pada tahun 2024 sebesar Rp52,4 triliun. Belanja modal tersebut digunakan untuk pembelian alutsista baru, pemeliharaan dan modernisasi alutsista yang sudah ada, serta pembangunan infrastruktur militer.

Terkait dengan klaim Anies Baswedan bahwa anggaran Kemenhan Rp700 triliun digunakan untuk membeli alutsista bekas, perlu dikaji ulang.

Klaim tersebut tidak sepenuhnya benar, karena anggaran tersebut juga digunakan untuk belanja pegawai, belanja barang, dan pemeliharaan alutsista yang sudah ada.

Namun, perlu diakui bahwa pembelian alutsista bekas juga menjadi bagian dari strategi modernisasi alutsista TNI. Hal ini dikarenakan harga alutsista bekas yang lebih murah dibandingkan alutsista baru.

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan anggaran pertahanan, termasuk dengan melakukan kerja sama dengan negara-negara lain. Upaya tersebut diharapkan dapat membantu Indonesia untuk memiliki alutsista yang memadai untuk menjaga kedaulatan dan keamanan negara.***

 

 

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler