Pengamat Sebut Prabowo Tak Bisa Sembarangan Buka Data Kemhan Ke Publik, Karena Bersifat Konfidensial

10 Januari 2024, 16:58 WIB
Pengamat Sebut Prabowo Tak Bisa Sembarangan Buka Data Kemhan Ke Publik, Karena Bersifat Konfidensial /InfoSAWIT

Portalnganjuk.com – Menurut Pengamat hubungan internasional Teuku Rezasyah, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, sekaligus Calon Presiden 2024 itu, tidak bisa sembarangan membuka data Kementerian Pertahanan (Kemhan) kepada publik. Hal ini dikarenakan ada data yang bersifat konfidensial.

Pengamat hubungan internasional Teuku Rezasyah mengatakan hal itu untuk merespons Debat Ketiga Capres Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam 7 Januari 2024.

"Pak Prabowo pasti punya data. Beliau sangat tegas menafsirkan data itu konfidensial. Sebenarnya, beliau bisa saja mengatakan data itu bisa dibagi dua, mana yang konfidensial untuk umum dan mana yang harus terbuka dalam negeri," kata Rezasyah.

Dalam debat tersebut, capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mendesak Prabowo untuk membuka data terkait pengadaan alutsista dan beberapa kebijakan lain di Kemhan.

Anies mengatakan bahwa data tersebut perlu dibuka untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran pertahanan. Ia juga mengatakan bahwa data tersebut perlu dibuka untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap Kemhan.

Data konfidensial adalah data yang tidak boleh diketahui oleh publik. Data tersebut biasanya terkait dengan rahasia negara, seperti strategi pertahanan dan keamanan, informasi intelijen, dan rencana operasi militer.

Pembukaan data konfidensial kepada publik dapat membahayakan keamanan negara. Hal ini dikarenakan data tersebut dapat dimanfaatkan oleh musuh negara untuk menyusun strategi dan melakukan serangan.

Oleh karena itu, Menteri Pertahanan harus berhati-hati dalam membuka data Kemhan kepada publik. Data yang dibuka harus dipastikan tidak bersifat konfidensial.

Selain itu, Data konfidensial hanya dapat dibuka oleh orang-orang tersumpah serta memiliki kompetensi dan keahlian untuk mengelola data tersebut.

"Betul, enggak bisa (sembarangan). Orang tersebut harus tersumpah untuk membaca data itu dan tidak semua orang Kemhan bisa membaca data (konfidensial), dan menhan juga tersumpah untuk tidak membuka data itu ke kalangan umum," kata Rezasyah.

Orang-orang tersumpah adalah orang-orang yang telah disumpah untuk menjaga kerahasiaan data. Orang-orang tersebut biasanya adalah pejabat negara, anggota TNI, atau anggota intelijen.

Sementara itu, orang-orang yang memiliki kompetensi dan keahlian untuk mengelola data konfidensial adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mengelola data tersebut. Orang-orang tersebut biasanya adalah ahli keamanan informasi, ahli intelijen, atau ahli militer.***

 

Editor: Yusuf Rafii

Terkini

Terpopuler