Ia menjelaskan pula bahwa jalur subduksi selatan Jawa (Megathrust Sunda) merupakan jalur subduksi aktif.
Sehingga secara periodik dapat berpotensi menimbulkan gempa-gempa dengan skala berbeda.
Semakin besar skala gempa, semakin lama pula periode waktu perulangan gempanya.
Baca Juga: Fitnah Keluarga Jokowi, Ubedilah Badrun Dikabarkan Digruduk Tim Aktivis 98, Begini Faktanya
"Gempa-gempa magnitudo 2 sampai 3 hampir setiap hari terjadi, hanya lokasi pusat gempanya yang berpindah-pindah secara acak," kata Eko.
Selain itu, Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan banyaknya gempa susulan belakangan ini bukan berarti akan mengarah pada terjadinya gempa besar.
Gempa susulan seringkali memiliki kekuatan yang lebih kecil dari gempa utama, yang kemudian semakin lama akan semakin mengecil kekuatannya dan akan semakin jarang terjadi lagi.***