Peringatan BMKG! Masyarakat Pulau Jawa dan Sumatra Diminta Siap Hadapi Gempa Megathrust dan Tsunami

- 25 Januari 2022, 10:10 WIB
Peringatan BMKG! Masyarakat Pulau Jawa dan Sumatra Diminta Siap Hadapi Gempa Megathrust dan Tsunami
Peringatan BMKG! Masyarakat Pulau Jawa dan Sumatra Diminta Siap Hadapi Gempa Megathrust dan Tsunami /Ig0rZh/Pixabay

PORTAL NGANJUK – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) peringatkan potensi gempa bumi Megathrust di Selatan Pulau Jawa dan Pulau Sumatra.

Menurut hasil penelitian BMKG, gempa bumi Megathrust di Selatan Pulau Jawa dan Pulau Sumatra itu juga berpotensi tsunami.

Kekuatan gempa bumi Megathrust yang mengancam Pulau Jawa dan Sumatra itu dipresiksi bisa mencapai kekuatan M 8,7 hingga M 9.

Baca Juga: Gempa Dahsyat dan Tsunami 20 Meter Ancam Selatan Pulau Jawa, BMKG: Waktu Evakuasi hanya 15 Menit

Jika gempa bumi Megathrust dengan kekuatan dahsyat itu terjadi, bisa memicu tsunami dengan tinggi mencapai 20 meter.

Berdasarkan kajian dari BMKG, dari Pulau Sumatra hingga Jawa bagian barat pergeseran lempeng terdapat banyak sumber gempa.

Sumber-sumber itu bisa menjadi ancaman karena selain dari zona subduksi, sesar Sumatra dan sesar yang ada di Jawa.

Tak hanya itu, erupsi 1883 menyebabkan tsunami paling fenomenal dengan ketinggiannya mencapai 30 meter.

Baca Juga: Selat Sunda Memiliki Regangan yang Cukup Tinggi, Berpotensi Terjadinya Gempa Bumi Megathrust, Simak Saran BMKG

"Jawa bagian barat ada ibu kota, penduduk tinggi, daerah wisata. Tugas kita semua meningkatkan kesiapsiagaan kita meningkatkan adaptasi dengan fenomena alam," katanya, seperti dikutip dari Antara, Sabtu 22 Januari 2022.

Karakter gempa Banten yang terjadi pada 14 Januari 2022 itu terbilang merusak apabila dibandingkan dengan gempa di Malang dengan magnitudo 6,0.

Gempa yang dikabarkan terjadi selama lebih dari 12 detik itu menyebabkan lebih dari 3.000 rumah mengalami kerusakan.

Meski begitu gempa Banten tidak menghasilkan tsunami karena dinilai tidak cukup kuat untuk deformasi signifikan di permukaan bawah laut.

"Gempa selatan Banten, menurut BMKG, terjadi di zona subduksi masih kita diskusikan lagi di zona interplane atau transisi karena selain kedalamannya menengah, karakternya antara keduanya," ujarnya.

Menurut Ramadhan, fenomena alam seperti gempa, tsunami, dan erupsi di Selat Sunda, Banten bisa berpotensi menjadi bencana apabila masyarakat tidak mampu beradaptasi.

Baca Juga: BMKG Himbau Masyarakat Waspada, Fenomena Alam di Selat Sunda Berpotensi Jadi Tsunami di Jawa dan Sumatra

Dia menilai adaptasi menjadi penting karena kawasan Selat Sunda memiliki potensi gempa maksimal hingga magnitudo 8,7.

Gempa dengan kekuatan tersebut dinilai berpotensi menimbulkan tsunami yang tingginya bisa mencapai 20 meter.

Ramadhan mengatakan apabila fenomena alam itu terjadi, maka seluruh pihak harus siap dan memikirkan cara beradaptasinya.

"Seandainya terjadi kita harus siap, gempa bumi, tsunami, dan erupsi untuk memikirkan bagaimana beradaptasi," kata Ramadhan, sebagaimana dilansir Portal Nganjuk dari Desk Jabar dalam artikel “POTENSI GEMPA MEGATRUST Capai M 8,7 di Selat Sunda, BMKG Minta Siap Siap”.

Menyinggung soal bencana yang terjadi di Kabupaten Pandeglang beberapa waktu lalu, Ramadhan menilai bahwa gempa berkekuatan magnitudo 6,6 itu merupakan foreschock.

Ada energi yang dirilis sedikit-sedikit sebelum energi maksimal gempa (main shock) terjadi.

Untuk itu, perlu ditingkatkan kewaspadaan, kesiapsiagaan dan mitigasi secara terstruktur maupun kultural terhadap bencana gempa bumi dan tsunami perlu terus ditingkatan.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, hingga Lampung Waspada Gempa Megathrust dan Tsunami

Jadi Selat Sunda berpotensi terjadi gempa bumi dan tsunami dengan sekala besar dahsyat atau gempa besar (Megathrust), hal itu merupakan hasil penelitian dari para ilmuan kegempaan.

Demikian informasi tentang potensi gempa bumi Megathrust dan tsunami dahsyat yang mengancam Pulau Jawa dan Sumatra menurut penelitian BMKG.***(Ririn Fitri Astuti/Desk Jabar)

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Desk Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah