Heboh! Polri Selidiki Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Nonaktif Langkat, Diduga Untuk Praktik Perbudakan

- 25 Januari 2022, 10:08 WIB
Profil Lengkap Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-Angin Pelaku Perbudakan Modern Punya Kerangkeng Manusia/kolase/Dok Pemkab Langkat/Antara
Profil Lengkap Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-Angin Pelaku Perbudakan Modern Punya Kerangkeng Manusia/kolase/Dok Pemkab Langkat/Antara /

PORTAL NGANJUK – Beberapa waktu lalu Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK-RI) menangkap Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin terkait dugaan suap proyek infrastruktur di Kabupaten Langkat.

Tak berhenti pada kasus korupsi, informasi lain muncul dari bupati tersebut.

Informasi lain tersebut yakni tentang adanya sebuah kerangkeng manusia yang ditemukan di rumah Bupati nonaktif Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin.

Baca Juga: Cerita Horor: Kisah Hantu Jepang Kuchisake Onna, Wanita Bermulut Sobek yang Suka Memakan Anak Kecil 

Dalam hal ini, Polri turun tangan menyelidiki temuan kerangkeng tersebut.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menerangkan pihaknyaa akan melakukan pengusutan ada atau tidaknya dugaan praktik perbudakan di rumah tersebut.

"Saya akan cek dahulu, apakah ada hubungan dengan perbudakan atau bagaimana," kata Ramadhan kepada wartawan, Senin 24 Januari 2022.

Baca Juga: Dikabarkan Ada Razia STNK, Pajak Kendaraan Mati akan Dikandangkan, Benarkah? Cek Faktanya!

Seperti diketahui, Perhimpunan Indonesia untuk Buruh Migrant Berdaulat atau Migrant Care mendatangi kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk melaporkan temuan kerangkeng manusia di rumah Bupati nonaktif Langkat.

Mereka menduga, Terbit telah melakukan praktik perbudakan terhadap 40 pekerja kelapa sawit.

Dalam laporan tersebut, pihak Migrant Care turut melampirkan bukti-bukti berupa foto terkait dugaan kerangkeng manusia itu.

 Baca Juga: Penampakan Mirip Yakjuj Makjuj Terekam Kamera Sedang Bersembunyi di Padang Pasir Arab, Tanda Akhir Zaman?

Kerangkeng manusia tersebut terlihat seperti penjara dengan besi dan gembok di dalam rumah.

Adapun pekerja sawit yang menjadi korban dugaan perbudakan ini dikabarkan tidak hanya dikurung selepas kerja.

Bahkan juga mendapatkan penyiksaan tak manusiawi serta tidak menerima gaji sepeserpun.***

Editor: Christian Rangga Bagaskara

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x