Network
PORTAL NGANJUK – Usai menyebut Luhut ‘brutus’ istana, para pendukung Menko Marves ancam bakal gelar unjuk rasa, jika Masinton Pasaribu tidak segera meminta maaf.
Masinton Pasaribu menilai bahwa Luhut Binsar Panjaitan telah menjerumuskan Jokowi dengan cara melontarkan klaim 110 juta big data terkait publik yang setuju pemilu ditunda.
Tidak hanya itu, Masinton memberi desakan kepada Luhut Binsar Panjaitan agar segera turun dari jabatannya.
"Serangan masinton membuat para pendukung Luhut tak tinggal diam, Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (APDESI) yang dipimpin oleh Surta Wijaya ini mengecamnya," ucap Konsultan media dan politik, Hersubeno Arief, Minggu, 18 April 2022.
"Ketua Majelis pertimbangan organisasi Apdesi, M Asri Anas menilai pernyataan masinton adalah serangan pribadi terhadap Luhut, dia mendesak agar masinton untuk segera meminta maaf kepada Luhut Pandjaitan," ujar Hersubeno Arief menambahkan.
Hersubeno Arief membeberkan lebih lanjut tentang alasan mengapa APDESI terlihat sangat membela Luhut Binsar Panjaitan.
"Ini apa ceritanya, kok Apdesi sampai meminta Masinton minta maaf kepada Luhut? di APDESI pimpinan Surta Wijaya Wijaya ini, Luhut ternyata menjadi ketua dewan pembina," katanya.
"Wah luar biasa, ini betapa saktinya pak Luhut ini, bukan Mendagri atau Menteri Desa yang menjadi ketua dewan pembina APDESI, ternyata malah pak Luhut," imbuhnya.
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan sejumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) juga dikabarkan jika mereka akan melakukn unjuk rasa di kantor DPP PDIP Diponegoro.
