Jokowi Didesak Bebaskan Habib Rizieq dan Munarman, Dianggap Hanya Bersifat Politis dan Islamofobia

- 12 Mei 2022, 09:40 WIB
Kolasi mantan pengurus FPI, Habib Rizieq Shihab (kiri) dan Munarman (kanan).
Kolasi mantan pengurus FPI, Habib Rizieq Shihab (kiri) dan Munarman (kanan). /Antara/Hafidz Mubarak A dan HO-Polda Metro Jaya /

Ferry Juliantono juga mengungkapkan bahwa pertemuannya dengan Listyo Sigit Prabowo dilakukan agar bisa menyamakan persepsi tentang terorisme, fundamentalisme, radikalisme, dan lainnya.

Yang hal tersebut seringkali digunakan untuk menahan aktivis-aktivis Islam dan para Ulama.

"Tapi bungkusnya itu kurang bisa jadi alasan yang cukup kuat Gitu, jadi diada-adakan, alasannya pun juga kurang kuat menurut saya," tuturnya.

"Ya bagi kita, saya saya pribadi menganggap bahwa sebenarnya sudahlah sekarang ini di tengah situasi bangsa yang sedang dalam kesulitan ekonomi, sosial, dan sebagainya.

Pemerintah kini perlu untuk mengedepankan persatuan bangsa yang harus jadi prioritas kita semuanya," ucap Ferry Juliantono.

Baca Juga: Jokowi dan Megawati Disebut akan Pasangkan Prabowo dengan Puan Maharani dalam Pilpres 2024

Oleh sebab itu, dalam kasus terutama yang menyangkut Habib Rizieq Shihab dan Munarman, Syarikat Islam menilai hal itu dilatarbelakangi oleh rasa Islamofobia.

"Jadi Untuk itu, dalam kasus-kasus terutama yang menyangkut Habib Rizieq shihab, Munarman, dan aktivis-aktivis Islam lainnya yang dipersangkakan itu dengan dasar-dasar yang menurut pendapat kami itu adalah dilatarbelakangi dengan islamophobia," jelas Ferry Juliantono.

"Sebaiknya sudahlah digunakan semua hak yang melekat di kekuasaan.

Dalam hal ini presiden, untuk apakah itu abolisi, grasi, amnesti, atau kalau menurut pendapat saya bisa kok itu dibebaskan dari semua konsekuensi atau akibat dari tuduhan-tuduhan yang semula disangkakan kepada mereka," jelasnya menambahkan.

Halaman:

Editor: Muhafi Ali Fakhri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah