Network
PORTAL NGANJUK – Pemilu Pilpres 2024 kini sudah semakin dekat, banyak isu terkait siapa saja yang akan maju menjadi Capres 2024 mendatang.
Mulai dari Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Muhaimin Iskandar, Puan maharani, Hingga Prabowo Subinato.
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah di Jakarta, Robi Sugara, menilai bahwa Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, akan memiliki peran penting dalam pertarungan pemilihan presiden 2024 mendatang.
Baca Juga: Wacana Pembebasan Habib Rizieq Beredar, Prabowo Dicurigai Ingin Merebut Kembali Hati Imam Besar FPI
"Keduanya adalah 'king maker'," ujarnya seperti dikutip dari Antara News pada 12 Mei 2022.
Menurutnya, keduanya sosok yang disebut ‘King maker’ tersebut memiliki kemampuan secara politik untuk menentukan siapa sosok penentu pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024.
"Jokowi sebagai presiden dua periode yang diusung PDI Perjuangan, memiliki pendukung militant, sudah tentu pendapat Presiden akan sangat dipertimbangkan.
Terutama dalam penentuan pasangan calon yang diusung partai banteng pada pilpres 2024," jelasnya.
Sementara itu, Megawati sebagai ketua umum DPP PDI Perjuangan, selain memiliki suara terbanyak dalam pemilu 2019, partai berlogo kepala banteng tersebut juga memiliki pengikut yang ideologis dan memiliki satu komando.
Pengamat politik tersebut menilai bahwa pilihan rasional secara politik dari dua king maker tersebut adalah memadukan duet antara Prabowo Subianto-Puan Maharani dalam pilpres 2024 mendatang.
"Dua pasangan ini sangat berpeluang," tuturnya.
Bagi Jokowi, Prabowo dan Puan merupakan orang dekat yang pernah menjadi anak buahnya.
Sebelum menjabat sebagai ketua DPR, Puan Maharani juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada kepemimpinan periode pertama Jokowi, 2014-2019.
Baca Juga: Jokowi Didesak Bebaskan Habib Rizieq dan Munarman, Dianggap Hanya Bersifat Politis dan Islamofobia
"Boleh dikatakan Presiden Jokowi puas dengan kinerja Puan karena ia terus dipakai sampai akhir masa jabatan pada periode pertama.
Puan tak dipilih lagi sebagai menteri semata karena telah terpilih sebagai ketua DPR," ujarnya.
Sementara itu, Prabowo merupakan menteri pertahanan di kabinet Presiden Jokowi saat ini.
Walaupun Jokowi dan Prabowo pernah bertarung sengit di pilpres 2014 dan 2019 lalu, namun hubungan keduanya tetap terjalin baik.
"Dan pilpres 2024 adalah waktu yang pas bagi Jokowi yang tak bisa mencalonkan lagi untuk memberikan kesempatan bagi Prabowo," ungkapnya.
Disamping itu, dia juga melihat jika sosok Prabowo-Puan nantinya memenangi pemilu, maka tak perlu diragukan program-program Jokowi akan tetap berjalan.
Salah satunya yakni megaproyek pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan.
"Presiden Jokowi tak perlu khawatir proyek-proyek yang sudah ia bangun jadi terbengkalai setelah ia turun dari kekuasaan," ujarnya.
Sementara bagi Megawati, mengusung sosok Puan yang tak lain adalah putrinya sendiri tentu adalah pilihan paling logis.
Baca Juga: Orang Tuanya Dikabarkan Menganut Aliran Sesat, Atta Halilintar Akhirnya Buka Suara
Ia juga menilai, tak ada kader PDI Perjuangan lain selain Puan yang saat ini layak untuk diusung pada pertarungan pilpres 2024.
Dengan diusungnya Puan Maharani, maka bisa melanjutkan tradisi keluarga Soekarno sebagai pemimpin bangsa ini.
"Namun tentu saja tak hanya sekedar punya trah Soekarno, Puan juga layak diusung karena sudah berpengalaman sebagai menteri hingga ketua DPR," ucapnya.
Sementara itu, Prabowo juga bukan orang asing bagi Megawati. Megawati-Prabowo pernah berpasangan sebagai calon presiden dan wakil presiden pada 2009 silam.
"Kini saat yang tepat untuk kembali mengulang sejarah dengan memasangkan Prabowo dan Puan Maharani sebagai calon presiden dan wakil presiden 2024," pungkasnya.***
