Leonard mengatakan bahwa sebelumnya Prabowo menikmati elektabilitas yang tinggi, hal ini merupakan dampak dari dua kali mencalonkan diri dalam pemilihan presiden (pilpres).
Akan tetapi, sejak pandemi Covid-19 Ganjar tiba-tiba tampil sebagai penantang yang potensial dalam elektabilitas capres 2024.
Meski begitu, Ganjar masih mendapat kendala dari internal partainya sendiri yang terlihat lebih condong mengunggulkan Puan Maharani.
Puan sendiri juga digadang-gadang bakal maju dalam pilpres 2024, berpasangan dengan Prabowo yang didukung oleh koalisi PDI Perjuangan dan Gerindra.
Baca Juga: Berhasil Ungkap Mafia Minyak Goreng, Jaksa Agung Akhirnya Buka Suara: Kita Tidak Bisa Mundur
"Ganjar harus mulai mencari dukungan partai-partai lain untuk mengonversi elektabilitas menjadi tiket pilpres," ucap Leonard.
Lebih lanjut, Indometer juga menampilkan elektabilitas nama-nama lain yang beredar dalam bursa calon presiden, yakni Agus Harimurti Yudhoyono 4,5 persen, Erick Thohir 4,0 persen.
Berikutnya, Khofifah Indar Parawansa 3,1 persen, dan Tri Rismaharini 2,3 persen, Puan Maharani 1,7 persen, Andika Perkasa 1,2 persen, Airlangga Hartarto 1,1 persen, dan Mahfud MD 1,0 persen.