Dinilai Lontarkan Pernyataan Sesat dan Antidemokrasi, MenkopUKM Dapat Kritik Keras dari PBHI

- 17 Mei 2022, 09:00 WIB
MenkopUKM Teten Masduki
MenkopUKM Teten Masduki /Dok. Humas Kemenkopukm/

Baca Juga: Survei Indometer Ungkap Elektabilitas Capres, Ganjar Pranowo Tampil sebagai Penantang Potensial bagi Prabowo

PBHI menilai, Teten Masduki yang notabene sebagai mantan aktivis antikorupsi seharusnya bisa memahami hal tersebut.

KPK juga telah mencatat bahwa kasus korupsi terbanyak dilakukan oleh sektor swasta yang melibatkan pengusaha, terhitung sejak 2004 sampai Mei 2020 ada 297 kasus korupsi yang terungkap.

"Pernyataan Teten yang sesat, memperburuk kondisi demokrasi setelah kegaduhan tiga periode dan penundaan Pilkada," ujar Julius Ibrani, Ketua PBHI dalam keterangan tertulisnya, Senin, 16 Mei 2022.

"Jika ingin mencari muka untuk menyelamatkan diri dari reshuffle harusnya meningkatkan kinerja, bukan menjilat penguasa dengan menstigma aktivis," kata dia.

Baca Juga: Berangsur Pulih, Ade Armando Ceritakan Insiden Pengeroyokan: Terlambat, Saya Bisa Mati atau Hilang Ingatan

Bahkan, Julius Ibrani juga menilai bahwa kinerja Teten Masduki buruk dan tak memiliki berdampak apapun.

"Kinerja Teten buruk dan tidak berdampak, masyarakat masih banyak melaporkan kasus-kasus mafia tanah berbasis simpan pinjam koperasi, korbannya masyarakat ekonomi bawah, tapi pengawasan dan pembinaan teknis nyaris tidak ada di lapangan, lebih bagus kinerjanya Teten ketika jadi aktivis antikorupsi," tuturnya.

Lebih lanjut, Julius Ibrani juga mengkritik tentang pandangan negatif Teten Masduki terhadap para aktivis.

Baca Juga: Hasil Survei dari Indometer, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo Bersaing Ketat dalam Elektabilitas Capres

Halaman:

Editor: Christian Rangga Bagaskara

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah