PORTAL NGANJUK – Belum lama ini Sri Mulyani memprediksi bahwa angka kemiskinan akan mulai menurun dengan adanya transformasi ekonomi.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menargetkan angka kemiskinan di Indonesia dapat turun ke level 7,5 persen sampai 8,5 persen pada tahun depan.
Hal tersebut seiring dengan pengelolaan fiskal yang sehat, disertai efektivitas stimulus kepada masyarakat.
“Ini akan terwujud seiring adanya transformasi ekonomi dan perbaikan kesejahteraan rakyat,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI terkait Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) RAPBN 2023 di Jakarta, Jumat 20 Mei 2022.
Selain itu Sri Mulyani juga menargetkan bahwa tingkat pengangguran terbuka pada tahun depan dapat ditekan dalam kisaran 5,3 persen hingga 6 persen.
Dengan rasio gini sekitar 0,375 hingga 0,378 serta Indeks Pembangunan Manusia sekitar 73,31 hingga 73,49.
Kemudian Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) juga ditingkatkan untuk mencapai kisaran masing-masing 103 sampai 105 dan 106 sampai 107.
Berbagai asumsi tersebut masuk dalam KEM PPKF Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2023.