Pihaknya kini tengah memantau ancaman-ancaman yang dikirim oleh pendukung UAS melalui website-website serta akun media sosial resmi Singapura
Shanmugam pun juga mengatakan bahwa salah satu komentar ancaman itu ada yang sampai dihapus oleh pihak Meta, induk bisnis Facebook.
Pesan itu diketahui berisi ancaman untuk mengebom Singapura seperti yang dilakukan para teroris Al Qaeda di New York pada 11 September 2001 silam.
"Hei kalian, para pemimpin Singapura, negara yang Islamophobia, kami menunggu permintaan maaf untuk warga dan muslim Indonesia dalam 2 x 24 jam.
Jika kalian mengabaikan seruan ini, maka kami akan mengusir duta besar kalian.
Kami akan mengirim pasukan pembela Islam, pasukan keadilan sejahtera, dan pasukan pembela ulama untuk menyerang negara kalian seperti 9/11 di New York 2001," ucap Shanmugam membacakan pesan ancaman tersebut, dikutip Rabu, 25 Mei 2022.
Saat ini, kata Shanmugam, pemilik akun yang mengirimkan pesan teror kepada mereka telah dinon-aktifkan oleh Meta.
Walaupun begitu, masih ada ancaman lain berupa gerakan boikot produk-produk Singapura dan ajakan untuk berhenti berlibur ke negara singa itu.
Kendati demikian, masih ada ancaman lain berupa gerakan boikot produk-produk Singapura dan ajakan untuk berhenti berlibur ke negara singa itu.