Network
PORTAL NGANJUK – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saat ini sedang mengkaji rencana pengenaan cukai untuk beberapa produk.
Yaitu Bahan Bakar Minyak (BBM), ban karet dan detergen dalam rangka mengurangi tingkat konsumsi.
"Yang sedang kita kaji beberapa konteks ke depan dalam hal pengendalian konsumsi adalah seperti BBM, ban karet dan detergen," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu, di Jakarta pada Senin 1 Juni 2022.
Baca Juga: Flagship Killer! Harga dan Spesifikasi Infinix Note 12 Terbaru Juni 2022, HP Gaming Murah
Febrio menjelaskan hal tersebut turut dilakukan karena potensi penerimaan negara dari sisi kepabeanan dan cukai masih dapat dioptimalkan melalui ekstensifikasi barang kena cukai (BKC).
Sementara untuk saat ini, ia menyebutkan penerimaan cukai masih didominasi oleh hasil tembakau.
Hingga kini baru ada tiga barang yang kena cukai yaitu hasil tembakau, MMEA dan etil alkohol.
“Untuk kepabeanan dan cukai ini didominasi oleh penerimaan cukai hasil tembakau,
Nah BKC termasuk yang exist adalah hasil tembakau, MMEA dan etil alkohol,” tuturnya.
Di sisi lain, Febrio tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai waktu akan diberlakukannya pengenaan cukai terhadap BBM, ban karet dan detergen.
Baca Juga: Kekasih Eril Terlihat Berbicara di Peti Jenazah, Gestur Tubuh Jadi Sorotan
Sembari mengkaji rencana pengenaan cukai untuk BBM hingga detergen, pemerintah juga terus menyiapkan pengenaan cukai terhadap plastik dan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK).
"Kita melakukan persiapan terus untuk plastik dan juga minuman berpemanis dalam kemasan,” tegasnya.
Dikatahu pemerintah berencana memberlakukan cukai pada detergen hingga BBM Karena dinilai sangat berdampak langsung terhadap kondisi lingkungan.
Baca Juga: HP BARU! Harga dan Spesifikasi Xiaomi Poco F4 GT Terbaru Juni 2022, Cocok Untuk Gamers
Selain itu juga untuk memaksimalkan pendapatan negara dari pemungutan cukai untuk produk tertentu.
