Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut, Cece Hidayat dalam acara Dialog Kebangsaan.
Turut hadir pada acara itu Kepala Kanwil Kementerian Agama Jabar Ajam Mustajam, Wakil Bupati Helmi Budiman, dan juga jajaran pejabat Forkopimda Garut, perwakilan ormas Islam, serta para tokoh berbagai agama.
Menurut Cece Hidayat, kegiatan dialog kebangsaan digelar bukan karena latah, namun Garut memang sangat dinamis dan sedang menjadi sorotan dalam kaitan dengan paham sesat maupun radikal.
Dia mengungkapkan bahwa berdasarkan catatan, 41 dari 42 kecamatan terpapar paham radikal.
"Fenomena yang terjadi Garut memang dinamis dan luar biasa. Saya telah menjabat sebagai kepala Kantor Kemenag di 8 daerah di Jabar,
Di Garut inilah saya merasakan sungguh luar biasa dinamikanya," ujar Cece Hidayat.
Oleh karena itu, dia mengungkapkan bahwa berbagai elemen di Garut harus bekerja sama untuk mengatasi persoalan radikalisme tersebut.
Pemkab Garut, Kementerian Agama, para ulama, serta pihak keamanan terus berupaya untuk menyadarkan warga yang menyatakan diri bukan WNI, agar kembali ke pangkuan NKRI.
Selain itu, Pemerintah telah membuat satgas untuk menangkal paham radikalisme dan aliran sesat.