Meski begitu, telah diketahui 10 temuan baru dari autopsi ulang jasad Brigadir J, yakni:
- Ditemukan semacam lem di bagian kepala Brigadir J dan lubang yang diduga bekas tembakan dari belakang hingga tembus sampai ke mata dan hidung.
- Terdapat enam retakan di kepala.
- Retakan dari leher ke bibir.
- Diungkapkan terdapat luka terbuka di bahu Brigadir J dan disebut bagian dagingnya hampir terkelupas.
- Lengan bagian bawah Brigadir J patah.
- Patahan jari di area jari kelingking dan jari manis Brigadir J.
- Terdapat empat lubang di bagian dada Brigadir J (diduga bekas tembakan)
- Temuan Tim Dokter Forensik yakni otak Brigadir J yang hilang sudah bersarang di perut.
- Memar di bagian punggung dan kaki kiri Brigadir J.
- Terdapat luka di pergelangan kaki kiri bawah Brigadir J.
Sedangkan jasad Brigadir J telah dimakamkan kembali, melalui prosesi kedinasan Polri.
Namun, hasil autopsi jasad Brigadir J sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk proses penyidikan.
Demikianlah informasi mengenai mengapa otak Brigadir J bisa pindah di perut saat proses autopsi ulang dan penjelasan Kuasa Hukum keluarga Brigadir J.***