Network
PORTAL NGANJUK – Pasal 338 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) juncto Pasal 55 dan 56 inilah yang dijeratkan kepada Bharada E setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka penembakan Brigadir J.
Pada berita sebelumnya Bharada E disangkakan dengan pasal 338 KUHP tentang tindakan pidana pembunuhan juncto 55 dan 56 KUHP.
"Dengan sangkaan Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 dan 56 KUHP," kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian saat konferensi pers di Mabes Polri, Rabu, 3 Agustus 2022.
Status hukum Bharada E telah mengalami prubahan sebelumnya dari saksi menjadi tersangka setelah dilakukannya pemeriksaan 42 saksi dan juga 11 saksi dari keluarga Brigadir J serta temuan sejumlah alat bukti.
"Pemeriksaan saksi juga dianggap telah cukup untuk menandakan Bharada E sebagai tersangka," tegas Brigjen Andi Rian dalam keterangan resmi nya di Mabes Polri
Baca Juga: Viral Video Syur Mirip Kayes Tiktok, Begini Klarifikasi Kayes
Penetapan pasal tersebut sekaligus menafikan pernyataan kepolisian yang sebelumnya menyebut Bharada E melakukan aksi bela diri pada saat dirinya menembak Brigadir J.
Pada Awalnya, polisi mengatakan kejadian saling tembak antara sesama ajudan Ferdy Sambo itu disebabkan Putri Candrawathi, istri Sambo berteriak dari dalam kamar rumah dinas karena Putri mendapat tidakan pelecehan dari Brigadir J.
Bahkan disebutkan Brigadir J sempat menodongkan pistol kepada Putri hingga membuat Putri berteriak dan kemudian direspon oleh Bharada E yang berada dalam rumah. Kemudian pada saat Bharada E bertanya, Brigadir J disebutkan malah menembak Bharada E dengan 7 tembakan.
