Network
PORTAL NGANJUK – Putri Candrawathi hingga saat ini masih berpegang teguh atas keterangannya yang mengatakan bahwa dirinya merupakan korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Brigadir J.
Dalam keterangannya, Putri Candrawathi merubah keterangannya bahwa Brigadir J melakukan pelecehan kepada dirinya ketika berada di Magelang.
Putri Candrawathi mengaku trauma setelah peristiwa pelecehan seksual yang diduga dilakukan Brigadir J dan mengatakan kepada Komnas Perempuan bahwa dirinya merasa lebih baik mati dari pada menanggung peristiwa tersebut.
Baca Juga: Kenali Beberapa Kebiasaan Yang Bikin Lelah Mental, Diantaranya Hubungan Toxic
Kasus lanjutan kematian Brigadir J atau Brigadir Yoshua Hutabarat hingga saat ini masih terus ditindak lanjuti.
Kasus yang saat ini menjadi perbincangan tersebut turut menyeret nama-nama besar dalam Institusi Polri.
Tak hanya itu, istri tersangka Irjen Ferdy Sambo juga turut terseret yang saat ini juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Juga: Akhirnya Mulai Terkuak Hubungan Putri Candrawathi dan Om Kuat, Selama Ini Ferdy Sambo Dibohongi?
Setelah penyelidikan dan penyidikan atas kasus percobaan pelecehans seksual dan percobaan pembunuhan yang diduga dilakukan Brigadir J yang dilaporkan Putri Candrawathi ditutup.
Namun hingga saat ini Putri Candrawathi masih ngotot atas keterangan bahwa dirinya merupakan korban pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J.
Istri Ferdy Sambo tersebut merubah keterangannya bahwa Brigadir J melakukan hal tersebut ketika masih berada di Magelang.
Dalam pengakuannya, Putri Candrawathi mengatakan bahwa Brigadir J sempat melepas pakaiannya dan sudah sempat melakukan kontak fisik.
Hal tersebut disampaikannya dihadapan Komnas Perempuan juga, Putri Candrawathi mengaku bahwa akibat peristiwa dengan Brigadir J tersebut membuatnya trauma.
Kejadian tersebut disebut Putri Candrawathi dilakukan Brigadir Yoshua sehari sebelum ajudan Ferdy Sambo tersebut dibunuh.
Putri mengaku pada Komnas Perempuan bahwa hal tersebut menimbulkan traumatis dan merusak mental dirinya.
Andy Yentriyani Ketua Komnas Perempuan mengatakan bahwa PC mengalami gangguan kesehatan mental usai kejadian tersebut.
Awal mula gangguan mental tersebut ditunjukan PC yang terus menyalahkan dirinya sendiri atas respon peristiwa tersebut.
Setelah itu dikatakan bahwa PC mengalami kesehatan mental yang menurun hingga terus mengatakan bahwa lebih baik dirinya mati usai tindakan asusila yang diduga dilakukan Brigadir Yoshua.
"(Putri Candrawathi) menyalahkan diri sendiri sehingga merasa lebih baik mati. Ini disampaikan berkali-kali," ujar Andy Yentriyani, Ketua Komnas Perempuan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 1 September 2022.
PC mengaku kepada Komnas Perempuan bahwa dirinya tidak langsung melaporkan mengenai hal tersebut lantaran takut ancaman yang dilontarkan oleh terduga pelaku (dalam hal ini Brigadir J).
"Takut pada ancaman pelaku dan dampak yang mungkin memengaruhi seluruh kehidupannya," lanjut Andy.***
